Jika Pilpres Digelar di Suriah, Basyar Asad: “Saya Berhak untuk Calonkan Diri”

President Obama is no longer calling for the ouster of Syrian President Bashar Assad, as the U.S. presses him to dismantle his stockpile of chemical weapons. Assad is shown here on Sept. 8.
Basyar Asad

DAMASKUS (SALAM-ONLINE): Pemimpin rezim Syiah Nushairiyah di Suriah Basyar Asad mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden jika pemilihan presiden (pilpres) digelar sebelum 2021, saat masa jabatan presiden yang dipegangnya berakhir. Ia bersikeras bahwa itu adalah haknya untuk melakukannya sebagai warga negara Suriah.

“Ini adalah tentang proses politik. Jika proses ini disepakati, maka saya memiliki hak untuk mencalonkan diri dalam pemilu seperti warga Suriah lainnya,” ungkap Basyar saat diwawancara khusus oleh harian Inggris The Sunday Times dan dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (8/12).

Asad juga berbicara tentang pentingnya peran Rusia dan Iran dalam perang sipil Suriah, tapi menepis analisis bahwa rezimnya akan runtuh jika tidak ada dukungan Iran dan Rusia.

“Peran Rusia sangat penting. Ini memiliki dampak yang signifikan pada kedua arena militer dan politik di Suriah. Tetapi untuk mengatakan bahwa tanpa peran ini, pemerintah atau negara akan runtuh, adalah hipotesis,” ujarnya.

Baca Juga

“Dukungan Rusia dan Iran yang diberikan secara kuat dan gigih untuk rakyat Suriah, telah memainkan bagian yang sangat penting dalam memerangi ‘terorisme’,” katanya.

Tentang kemungkinan pihaknya melakukan dialog dengan Arab Saudi, Asad menyatakan tidak menutup kemungkinan opsi itu. “Tidak, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Jika mereka siap dan bersedia untuk mengubah kebijakan mereka, khususnya yang berkaitan dengan Suriah, kami tidak memiliki masalah untuk melakukan pertemuan dengan mereka,” ujar Asad.

Sumber: Anadolu

Baca Juga