JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Dr Din Syamsuddin dalam sambutannya pada Pembukaan Rekernas II MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (23/1/2016) bercerita soal pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kepada Tito, Din mengatakan, meski dirinya bersahabat baik, tetapi jika sampai tersangka kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bebas, maka ia akan turun memimpin perlawanan.
“Kalau sampai (Ahok) bebas, saya akan turun memimpin perlawanan,” tegasnya seperti dikutip JITU Islamic News Agency, Rabu (23/11).
Din juga mengritik, penegakan hukum kasus Ahok yang terkesan sibuk dengan hiruk-pikuk lain dan mengenyampingkan penyebab utamanya.
“Hiruk-pikuk membereskan barang-barang di sekitar tapi lupa dengan bara apinya,” kritiknya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengharapkan kepolisian tidak sibuk dengan akibat, tapi penyebabnya dibiarkan.
“Jangan karena orang satu, harmoni bangsa terganggu,” tandasnya.
Dalam Pembukaan Rakernas II MUI ini, turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin serta sejumlah pengurus MUI pusat dan daerah.
Reporter: Yahya G Nasrullah (Islamic News Agency/INA)