Unjuk Rasa Kutuk Pembantaian di Aleppo Digelar di Berbagai Negara
SALAM-ONLINE: Aksi Protes digelar di berbagai kota di seluruh dunia pada Rabu (14/12) untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap warga Aleppo, Suriah dan mengutuk kekejaman milisi Syiah yang didukung Iran, rezim Asad dan Rusia.
Di Paris, ratusan orang berkumpul dalam solidaritas untuk Aleppo. Dalam aksi solidaritasnya, para demonstran di kota Paris, dekat Menara Eiffel mematikan lampu sebagai isyarat dukungan bagi warga Aleppo.
Para demonstran membawa poster bertuliskan “Save Aleppo”, “Selamatkan orang-orang di Suriah” dan “Paris bersama Aleppo”.
Lilin kecil menerangi kota Paris pada Rabu (14/12) malam bersama ratusan massa yang memprotes kekejaman rezim Asad terhadap warga sipil Aleppo.
Hal yang sama juga dilakukan para aktivis di Jerman. Para aktivis Suriah dan Jerman berkumpul di luar kedutaan Rusia di Berlin untuk memprotes pengeboman Rusia terhadap Aleppo. Mereka juga menyerukan komunitas internasional untuk menyelamatkan warga dan Kota Aleppo.
Aksi protes seperti dilansir OrientNews, Kamis (15/12) terhadap rezim Basyar Asad tak hanya terjadi di Paris. Di Turki, protes digelar di depan kedutaan Rusia di Ankara dan Konsulat Jenderal (Konjen) di Istanbul untuk menunjukkan dukungan bagi warga Aleppo. Massa juga mengutuk agresi Rusia di kota Aleppo. Sebuah aksi protes yang terpisah digelar di depan Konsulat Jenderal Iran di Istanbul.
Di ibukota Bosnia, Sarajevo, ratusan warga berkumpul untuk menunjukkan solidaritas bagi warga Aleppo dan meminta kekuatan dunia agar bertindak menghentikan pembantaian di Aleppo.
Di London, ratusan orang berkumpul di depan kediaman Perdana Menteri Inggris untuk memprotes kekejaman yang dilakukan oleh milisi Syiah yang didukung Iran, rezim Asad dan Rusia. Massa menuntut gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Di Kuwait, 2.000 orang lebih berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Rusia pada Rabu (14/12). Massa memprotes kekejaman rezim Suriah yang dibantu Rusia dan milisi Syiah Iran terhadap warga sipil.
Aksi protes ini juga dilakukan oleh beberapa negara Teluk lainnya. Para demonstran menyatakan solidaritas mereka terhadap warga Aleppo. Ribuan massa tersebut menyerukan diakhirinya pertumpahan darah yang dilakukan oleh rezim Asad.
Sementara Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al-Thani membatalkan hari perayaan nasional Qatar yang sebelumnya dijadwalkan pada 18 Desember.
Qatar membatalkan hari perayaan nasional itu untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Aleppo, Suriah, yang saat ini mengalami penindasan dari rezim Basyar Asad.
Seperti diberitakan, dalam beberapa hari terakhir, serangan biadab oleh milisi Syiah dan rezim Asad yang didukung Iran dan Rusia di beberapa wilayah oposisi dilakukan secara membabi buta, hingga menyebabkan puluhan ribu warga sipil dibombardir secara terus menerus. (EZ/salam-online)
Sumber: Orient News