SEMARANG (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta, KH Furqon Hasbi, MA yang menjadi saksi dalam sidang kasus Social Kitchen Solo yang bermasalah, menegaskan bahwa dia tak begitu percaya dengan pemberitaan yang selama ini menyebut Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) melakukan perusakan terhadap resto & bar tersebut.
“Saya tidak begitu percaya pemberitaan selama ini yang memberitakan mereka (LUIS) melakukan perusakan,” tegas Furqon ketika ditanya Jaksa soal tindakan LUIS mensweeping Social Kitchen Solo yang dituduhkan saat resto dan bar tersebut diminta tutup karena dianggap menyuguhkan tarian erotis dengan jam buka yang tak sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Desember tahun lalu.
“LUIS adalah mitra (MUI dalam) amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Furqon Hasbi dalam keterangannya sebagai saksi pada persidangan LUIS di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/5), seperti dikutip kantor berita Islam—Islamic News Agency (INA).
Sebagai mitra MUI dalam amar ma’ruf nahi munkar, alumnus Universitas Islam Madinah ini menyatakan mengenal dengan baik pengurus LUIS seperti Edi Lukito (Ketua) dan Yusuf Suparno (Sekretaris).
Seperti diketahui, sejumlah anggota LUIS didakwa melakukan perusakan terhadap Resto dan Bar Social Kitchen yang dianggap selama ini telah menggelar tarian erotis dan miras selain tak mengindahkan waktu buka sesuai ketentuan yang berlaku.
Furqon menegaskan, LUIS adalah sebuah organisasi yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif seperti menggelar majelis taklim dan pengajian di masjid-masjid.
“Jadi tuduhan LUIS sebagai organisasi yang melakukan perusakan tidak pernah ada dalam pikiran kami,” terangnya.
Sejauh melihat sepak terjang LUIS selama ini, Dosen di Ma’had Abu Bakar Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta ini tidak melihat adanya aturan yang dilanggar oleh LUIS.
“Selama ini, saya tidak pernah mendengar kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari norma agama dan hukum yang dilakukan oleh LUIS,” aku dia. (Pizaro/INA)