Pertemuan Ulama dan Dai Dunia Lahirkan ‘Deklarasi Padang’

Penutupan Multaqo Ulama & Dai Asia Tenggara, Eropa dan Afrika di Hotel Grand Inna, Padang, Kamis, 26 Syawal 1438 H/20 Juli 2017 M. (Foto: MUS/INA)

PADANG (SALAM-ONLINE): Pertemuan (Multaqo) Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa & Afrika di Padang, Sumatera Barat, menghasilkan enam poin kesepakatan yang diabadikan dengan nama “Deklarasi Padang”, Kamis (20/7/2017).

Berikut isi ‘Deklarasi Padang’ yang dibacakan oleh Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin sebagaimana dilaporkan Islamic News Agency (INA) dari tempat digelarnya acara penutupan di Hotel Grand Inna, Padang, Kamis, 26 Syawal 1438 H/20/7/2017 M:

Pertama, mewujudkan Umat Islam sebagai umat yang satu merupakan kewajiban syar’i dan kebutuhan kaum Muslimin.

Kedua, Umat Islam sebagai umat yang satu, tidak menafikan adanya perbedaan dan perselisihan pada internal umat Islam, selama itu tetap dalam bingkai akhlak yang mulia.

Ketiga, persatuan Umat Islam ditegakkan di atas akidah yang lurus, ibadah yang benar dan akhlak yang mulia, berdasarkan Al-Qur`an dan Al-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat, tabi’in dan para Ulama Mu’tabar.

Keempat, pentingnya sikap proaktif dari seluruh kaum Muslimin dalam membangun kesatuan, persatuan dan persaudaraan umat Islam, dengan menumbuh-kembangkan sifat tabayyun, husnuzhan, rasa cinta dan kasih sayang, saling menghargai dan toleran, saling bersilaturrahim dan bermusyawarah, serta menghindari segala hal yang dapat menyebabkan perselisihan, perpecahan dan permusuhan.

Kelima, pentingnya peran para ulama dalam keteladanan tentang kesatuan, persatuan, persaudaraan dan tolong menolong (ta’awun), pro aktif dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam tubuh umat dan senantiasa mengarahkan umat agar terhindar dari pemikiran ekstrem, baik kanan maupun ekstrem kiri.

Baca Juga

Keenam, sangat diperlukan peran aktif umat Islam melalui berbagai lembaga Islam dalam mewujudkan sikap solidaritas dan membantu kaum Muslimin yang sedang mengalami kesulitan dan kezaliman seperti yang terjadi di Rohingya dan Palestina serta beberapa negeri Muslim lainnya yang mengalami kelaparan dan bencana dahsyat.

Multaqo Ulama internasional ini terselenggara atas kerja sama Yayasan al-Manarah al-Islamiyah dan Ikatan Ulama dan Dai ASEAN serta Pemkot Padang sebagai tuan rumah, dihadiri oleh 400-an peserta dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Eropa serta Afrika.

Acara penutupan pada Kamis (20/7) dihadiri Gubernur Sumatera Barat Prof Dr Irwan Prayitno (yang sekaligus menutup Multaqo), Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Imam Masjidil Haram, Ketua Ikatan Dai ASEAN Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, dan sejumlah tokoh/ulama internasional serta nasional.

Selain itu, di tengah acara Multaqo Ulama dan Dai, digelar Simposium Jurnalis Muslim, kerja sama Yayasan al-Manarah al-Islamiyah dengan Jurnalis Islam Bersatu (JITU) pada 18-19 Juli 2017. Simposium yang juga digelar di Hotel Grand Inna, Semarang, itu menghasilkan sebuah wadah bernama Jaringan Jurnalis Muslim Indonesia yang disingkat JMI atau Indonesian Muslim Journalist Network (IMJN).

Seperti halnya Multaqo Ulama dan Dai Internasional, Simposium Jurnalis Muslim yang diikuti 50 peserta dari barbagai media Islam dan mainstream, menghasilkan enam rekomendasi yang diberi nama ‘Komitmen Padang’. JMI rencananya akan menggelar pertemuan yang lebih besar di Jakarta.

Reporter: Luthfi Habibulhaq (INA)

Baca Juga