Atasi Krisis Energi di Gaza, PBB Dapat Bantuan Qatar 9 Juta Dolar

Qatar menyumbang 9 juta dolar dan UEA 2 juta dolar setelah PBB pada Selasa (6/2/18) memperingatkan akan adanya krisis energi akut di Jalur Gaza

SALAM-ONLINE: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) atas sumbangan mereka ke Jalur Gaza pada Kamis (8/2/18). Sebelumnya pada Selasa, PBB memperingatkan adanya krisis energi akut di wilayah Palestina yang terkepung.

“Bahan bakar darurat untuk fasilitas penting di Gaza akan habis dalam sepuluh hari ke depan,” Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis seperti diberitakan Worldbulletin, Jumat (9/2).

PBB mengatakan bahwa sumbangan US$9 juta dari Qatar dan sumbangan US$2 juta dari UEA akan membantu orang-orang yang membutuhkan di Gaza dengan layanan kesehatan, air dan sanitasi.

Sebelumnya Kepala Komite Rekonstruksi Gaza di Qatar, Mohammed Al-Emadi, mengumumkan bahwa Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Thani memberikan instruksi untuk bantuan darurat ke Gaza senilai US$9 juta.

Dalam beberapa tahun terakhir, Qatar telah mengadakan banyak proyek rekonstruksi di Gaza, yang mencakup pembangunan jalan dan rumah sakit.

Secara terpisah, UEA juga mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan US$2 juta untuk program pasokan bahan bakar bagi OCHA di Gaza.

Baca Juga

Jalur Gaza, rumah bagi hampir dua juta orang yang diblokade penjajah Zonis telah mengalami kesulitan dengan berkurangnya pasokan listrik sejak 2006.

Krisis tersebut telah memaksa beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan untuk menangguhkan layanan kepada pasien dalam beberapa hari terakhir.

OCHA memperkirakan bahwa 1,4 juta liter bahan bakar dibutuhkan setiap bulan untuk memfungsikan fasilitas penting di Gaza.

Meskipun Jalur Gaza membutuhkan sekitar 600 megawatt listrik, saat ini hanya menerima 120 megawatt dari penjajah dan 32 megawatt lainnya dari Mesir.

Pembangkit listrik yang berfungsi di Gaza, sementara itu, hanya mampu menghasilkan 60 megawatt listrik, menurut Otoritas Energi Palestina. (S)

Sumber: Worldbulletin

Baca Juga