Demo ‘Rompi Kuning’ Meluas ke Negara Eropa Lainnya

Pekan ke-10, Di Belanda, sekitar 500 demonstran ‘Rompi Kuning’ menggelar demonstrasi anti-pemerintah di kota Maastricht pada pekan ke-10.PARIS (SALAM-ONLINE): Demonstran ‘Rompi Kuning’ berlanjut. Tak hanya di Prancis, tapi juga meluas ke negara Eropa lainnya. Prancis, Belanda dan Swedia turun ke jalan lagi pada Sabtu (2/2/2019) di tengah unjuk rasa terbaru yang mengguncang wilayah-wilayah tersebut.

Unjuk rasa juga dilakukan untuk menentang kebrutalan polisi dan penggunaan gas air mata. Beberapa demonstran di pusat kota Paris terluka oleh gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan. Aparat keamanan kemudian menindak para demonstran di Place de la Republique dan menangkap 10 pengunjuk rasa dalam aksi yang memasuki pekan ke-12 di seluruh negeri.

Ketegangan tinggi juga terjadi di kota-kota Nantes dan Valence. Di kota-kota ini pihak berwenang mengumumkan penangkapan 18 demonstran. Dua petugas polisi terluka dalam demonstrasi di Nantes.

Markas besar kepolisian Paris mengatakan bahwa total 22 orang ditangkap di ibu kota Prancis itu.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri, 58.600 orang ikut dalam aksi protes di seluruh Prancis.

Sebuah perusahaan, bernama Occurence, mengatakan bahwa 13.800 orang berpartisipasi dalam protes di Paris.

Sementara di Belanda, sekitar 500 demonstran ‘Rompi Kuning’ menggelar demonstrasi anti-pemerintah di kota Maastricht pada pekan ke-10, Anadolu Agency (AA) melaporkan, Sabtu (2/2/2019).

Polisi menangkap seorang pengunjuk rasa karena menghina pasukan keamanan. Satu orang terluka karena terkena kembang api.

Tak hanya di Prancis. Aksi ‘Rompi Kuning’ pun menjalar dan meluas ke negara-negara Eropa lainnya. Secara terpisah, sekitar 200 demonstran di Swedia berunjuk rasa di ibu kota Stockholm. Aksi  digelar untuk menentang ketimpangan ekonomi dan privatisasi.

Baca Juga

Tidak ada korban yang dilaporkan di tengah langkah-langkah keamanan tinggi oleh polisi.

Sejak 17 November, 2018 ribuan pemrotes yang mengenakan rompi kuning cerah—dijuluki Rompi Kuning—telah berkumpul di kota-kota besar Prancis, termasuk ibu kota Paris, untuk memprotes kenaikan pajak bahan bakar dan memburuknya situasi ekonomi.

Demonstran melakukan aksi protes dengan memblokir jalan serta pintu masuk dan keluar ke pompa bensin serta pabrik di seluruh negeri.

Di bawah tekanan, akhirnya Presiden Emmanuel Macron mengumumkan kenaikan upah minimum dan membatalkan kenaikan pajak.

Namun, sejak itu, protes telah kadung tumbuh menjadi gerakan lebih luas yang bertujuan mengatasi ketimpangan pendapatan dan menyerukan agar warga memberikan suara yang lebih kuat dalam pengambilan keputusan pemerintah.

Setidaknya 10 orang tewas, sekitar 6.000 lainnya telah ditahan dan lebih dari 2.000 orang terluka dalam unjuk rasa tersebut.

Aksi ‘Rompi Kuning’ di Prancis itu pun menyebar ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Swedia, Belgia dan Belanda. (mus)

Sumber: AA

Baca Juga