Spirit of Aqsa Seru Masyarakat Indonesia Bantu Gaza-Palestina Bangkit

Konferensi Pers Kondisi Terkini Gaza yang digelar di Rumah Spirit of Aqsa, Tebet, Jakarta Selatan, bersama Ketua Ikatan Ulama Palestina Asia Tenggara, Dr Ahed Abul Atha Senin, 18 November 2019. (Foto: Dokimentasi SoA)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Rakyat Gaza sudah bertahun-tahun menderita karena memilih mempertahankan hak tanah air mereka dan menolak menyerah kepada kejahatan Zionis, penjajah.

Hampir setiap saat ancaman teror datang dari Zionis. Bahkan aksi damai warga Palestina menuntut kemerdekaan dibalas penjajah itu dengan hujanan roket. Di antaranya adalah yang terjadi pada Selasa (12/11/2019) lalu.

Korban jiwa dari masyarakat sipil Palestina berjatuhan di Gaza akibat kejahatan yang kembali dilancarkan oleh Zionis, yang berawal dari teror. Serangan itu menewaskan salah satu komandan pasukan perlawanan Palestina, Bahaa Abu Al-Atha dan istrinya.

Berlangsung selama kurang lebih 2 hari, serangan Zionis ini memakan korban jiwa dan luka-luka. Menurut otoritas kesehatan Gaza, korban yang meninggal mencapai 34 jiwa, 3 di antaranya perempuan dan 8 anak-anak. Sedangkan korban luka-luka mencapai 111orang, 20 di antaranya perempuan dan 46 anak-anak.

Selain kerugian nyawa, Gaza juga harus menanggung kerugian materi di tengah berbagai krisis yang sudah bertahun-tahun akibat blokade Zionis. Otoritas di Gaza melaporkan sekitar 500 rumah para keluarga rusak secara parsial dan 30 lainnya rusak total.

Hal ini tentu sangat menyedihkan dan memilukan, di saat kesulitan ekonomi, kelaparan dan terlebih lagi musim dingin yang menusuk sebentar lagi datang dan akan berlangsung berbulan-bulan.

Ditambah lagi, serangan Zionis ini juga menyasar mata pencaharian rakyat Palestina seperti perkebunan yang rusak akibat tembakan roket Zionis, nelayan yang dihancurkan perahu mereka serta pembatasan dalam melaut.

Baca Juga

Menurut Ketua Ikatan Ulama Palestina Asia Tenggara, Syaikh Dr Ahed Abul Atha, sungguh kejahatan Zionis dalam dua hari pada pekan lalu, bukan hanya menciptakan teror saat penyerangan tersebut. Tetapi justru meninggalkan dampak yang lebih besar bahayanya terhadap rakyat Palestina.

Salah satunya adalah dalam jangka pendek di musim dingin yang segera tiba, ribuan keluarga yang kehilangan tempat tinggal akan mengalami malam-malam yang dingin menusuk tanpa penghangat dan pangan yang mencukupi.

“Oleh karena itu, Spirit of Aqsa (SoA) kembali menyampaikan harapan dan seruan dari rakyat Palestina yang selama ini mendapat bantuan dengan berbagai program. SoA menyeru dan berharap masyarakat Indonesia tidak melupakan mereka dengan Masjid Al-Aqshanya dalam setiap doa,” demikian harapan SoA dalam Konferensi Pers Kondisi Terkini Gaza yang digelar di Rumah Spirit of Aqsa, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (18/11) sore.

SoA juga berharap masyarakat Indonesia turut bergabung membantu keluarga di Gaza, khususnya dalam program bantuan musim dingin 2019-2020.

“Program ini menyediakan berbagai kebutuhan mendesak korban serangan Zionis berupa pakaian dan pangan untuk musim dingin serta biaya medis korban luka serta renovasi rumah-rumah yang terkena dampak serangan,” terang lembaga kemanusiaan yang berkantor di Tebet ini.

Menurut lembaga yang fokus membantu rakyat Palestina ini, program yang mereka buat juga menyasar tujuan jangka panjang berupa bantuan untuk peserta pembinaan pendidikan generasi Palestina yang digalakkan Spirit of Aqsa.

“Tujuannya, agar warga Palestina bisa bangkit dan menyelesaikan perjuangan meraih keadilan dan perdamaian di Bumi Palestina,” demkian SoA. (S)

Baca Juga