Gencatan Senjata dalam Perang Suriah Mulai Diberlakukan di Provinsi Idlib

Gencatan senjata dimulai pukul 00:01 pada 6 Maret setelah Presiden Erdogan menggelar pertemuan dengan Putin di Moskow.

Presiden Erdogan (Turki) Vladimir Putin (Rusia)

SALAM-ONLINE: Gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat (6/3/20) pagi di provinsi Idlib, Suriah barat laut menyusul pertemuan antara pemimpin Turki dan Rusia di Moskow.

Menurut naskah perjanjian yang disetujui oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Rusia Vladimir Putin, gencatan senjata dimulai sejak pukul 00:01, Jumat, 6 Maret 2020.

Di bawah protokolat (perjanjian politik) antara Turki dengan Rusia, sebagai negara penjamin gencatan senjata, disepakati untuk menarik kembali nota tentang penciptaan daerah de-eskalasi di Suriah pada 4 Mei 2017 dan nota tentang stabilisasi situasi di area eskalasi Idlib pada 17 September 2018.

Dalam pertemuan Kamis (5/3), kedua negara menegaskan kembali komitmen kuat mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan integritas wilayah Suriah.

Baca Juga

Kedua pemimpin juga “menegaskan kembali tekad mereka untuk memerangi semua bentuk terorisme dan membersihkan semua kelompok teroris di Suriah sebagaimana ditunjuk oleh Dewan Keamanan PBB. Dan menyepakati bahwa menyasar warga dan infrastruktur sipil tidak dapat dibenarkan dengan dalih apa pun”.

Sebuah koridor keamanan akan didirikan 6 kilometer (3,7 mil) utara dan 6 kilometer selatan dari jalan raya utama M4 Idlib, sesuai kesepakatan.

“Parameter spesifik dari fungsi koridor keamanan akan disepakati antara kementerian pertahanan Turki dan Rusia dalam tujuh hari,” demikian bunyi naskah perjanjian itu.

Patroli gabungan Turki-Rusia akan dimulai pada 15 Maret di sepanjang jalan raya M4 dari permukiman Trumba—2 kilometer (1,2 mil) di sebelah barat Saraqeb—ke permukiman Ain-Al-Havr, kata protokolat perjanjian tersebut.

Usai pertemuan di Moskow, Erdogan kembali ke Turki, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Jumat (6/3). (mus)

Baca Juga