SALAM-ONLINE.COM: Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia pada Senin 28 Ramadhan 1442 H/10 Mei 2021, Maghrib, di Rumah Sakit Prof Dr Tabrani, Pekanbaru, setelah positif Corona. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.
“Dimakamkan di pemakaman Covid-19 di Palas, Pekanbaru,” kata Direktur Corporate Communication RS Tabrani, Ian Machyar, Senin (10/5/2021).
Senin (10/5) malam, dari RS Tabrani, Pekanbaru, Jenazah dibawa ke Masjid Agung An-Nur Pekanbaru.
“Dari rumah sakit siap (selesai) Isya, langsung dibawa ke Masjid Agung An-Nur,” katanya.
Jenazah dishalatkan di dalam mobil jenazah, di halaman Masjid Agung An-Nur. Kemudian, rombongan langsung ke pemakaman.
Ustaz Tengku Zulkarnain dirawat di RS Tabrani sejak 2 Mei 2021 karena positif Corona. Dia sebelumnya sempat safari dakwah ke beberapa lokasi di Riau.
Ustaz Tengku Zul sempat dirawat di ICU. Senin sore, kondisinya menurun dan sempat memakai ventilantor. Ustadz Tengku Zulkarnain mengembuskan nafas terakhir saat Maghrib.
Dari lokasi tvOne melaporkan, proses pemakaman hanya dilakukan oleh keluarga inti dan dilaksanakan oleh petugas dari satgas Covid-19.
Adik kandung Allahyarham, Tengku Akhiruddin menceritakan, saat Tengku Zulkarnain wafat usai adzan Maghrib, dia ada rasa akan ditinggalkan selamanya.
“Udah ada perasaan waktu shalat Maghrib,” tuturnya kepada tvOne, Senin (10/5) malam.
Sebelum meninggal, dua tokoh, yaitu Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Gubernur Sumatera Utara Letjen (Purn) Edy Ramayadi dengan setia menyemangatinya. Demikian diungkapkan adik kandung Ustadz Zulkarnain yang lain, Tengku Nazariah.
Kedua sahabat Tengku Zulkarnain itu (UAS dan Gubernur Sumut), rajin menelpon, menyemangatinya.
“Pak UAS dan Gubernur Sumut Pak Edy sering menghubungi dan memberikan semangat agar abang saya itu cepat sembuh,” tutur Tengku Nazariah, Senin (10/5) malam.
Kedua tokoh itu tak henti-hentinya mendoakan agar Ustadz Tengku Zulkarnain sembuh. Namun, jelang kepergian, kondisi Ustadz Tengku Zulkarnain memburuk.
Sesaat sebelum kepergiannya, Ustadz Zulkarnain melakukan interaksi dengan UAS. Kepada dai kondang yang merupakan warga Pekanbaru, Riau, itu dia juga mengatakan sudah ikhlas jika dipanggil Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tengku Nazariah menelpon UAS. Kemudian UAS dan Ustadz Tengku Zulkarnain berdialog. Saat itu kondisi kesehatan Ustadz Zulkarnain makin memburuk. Tim medis meminta agar Ustadz Tengku Zulkarnain menggunakan ventilator.
“Abang saya pun bersedia jika itu memang yang terbaik. Sebelum dipasang ventilator abang saya mengucap dua kalimat syahadat. Saat adzan Maghrib berkumandang, beliau pun mengembuskan nafas terakhir,” kata Tengku Nazariah. (s)
Sumber: tvOne, Okezone