Koran Mahasiswa Universitas Harvard Dukung Gerakan Boikot Zionis

SALAM-ONLINE.COM: Surat kabar harian yang dikelola mahasiswa Harvard University (Universitas Harvard) di Amerika Serikat, The Harvard Crimson, telah mengumumkan dukungannya terhadap kampanye gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) melawan penjajahan Zionis “Israhell” atas Palestina.

Koran mahasiswa itu menjadikan gerakan BDS sebagai salah satu langkah paling signifikan melawan penjajahan terhadap Palestina, demikian dilansir redaksi dari Middle East Monitor (MEMO), Rabu (4/5/2022).

Dewan Redaksi The Harvard Crimson mengumumkan bahwa sekarang mereka “dengan bangga” mendukung gerakan BDS. “Kami bangga akhirnya memberikan dukungan kami untuk pembebasan Palestina dan BDS—dan kami meminta semua pihak untuk melakukan hal yang sama,” tulis Dewan Redaksi Koran tersebut.

Dewan Redaksi surat kabar itu mengakui bahwa sebelumnya mereka memegang sikap “skeptis” terhadap masalah ini. Kini mereka sepenuhnya mendukung kampanye gerakan BDS. Mereka juga menyatakan pelanggaran berat HAM dan hukum internasional yang dilakukan Zionis penjajah, menuntut pentingnya langkah pembebasan atas Palestina.

Pergeseran pola pikir itu, katanya, dimungkinkan melalui kampanye pendidikan dan karya seni yang dipresentasikan oleh Kampanye Solidaritas Palestina Universitas.

Selain menyoroti pendudukan/penjajahan Zionis yang sedang berlangsung di wilayah Palestina, pelanggaran terhadap HAM Palestina dan pelanggaran terus menerus yang dilakukan Zionis terhadap hukum internasional, Koran kampus itu juga mengakui adanya “ketidakseimbangan kekuatan yang luar biasa” dalam wacana dan perdebatan seputar masalah Zionis “Israhell” dan Palestina.

Baca Juga

Ketidakseimbangan yang sangat mendukung narasi Zionis di dalam institusi dan pemerintahan Amerika, memungkinkan 26 negara bagian di negara itu untuk memaksakan tekanan hukum pada perusahaan yang memutuskan memboikot “Israhell”.

Harian The Harvard Crimson, koran mahasiswa Harvard University

Dewan Redaksi surat kabar di salah satu universitas swasta top dunia yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, AS, itu mengakui sangat menyadari hak istimewa yang mereka miliki dalam baris-baris institusional yang anonim secara efektif. “Bahkan di kampus ini, banyak rekan pemberani kami yang mengadvokasi pembebasan Palestina,” tulis Dewan Redaksi Koran tersebut.

Diluncurkan pada tahun 2005, gerakan BDS mengadvokasi boikot produk Zionis “Israhell” yang diimpor dari wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat, serta boikot dan divestasi dari perusahaan yang berurusan dengan atau memiliki kontrak dengan penjajahan Zionis yang sedang berlangsung.

Perjuangan melawan pendudukan/penjajahan telah terlihat di universitas-universitas di seluruh negara Barat, khususnya AS. Gerakan perlawanan itu menyebabkan lembaga-lembaga terkemuka seperti Universitas Columbia, Universitas Manchester dan Universitas Illinois di Urbana-Champaign (UIUC) mengeluarkan resolusi dan mengadopsi langkah-langkah untuk mendukung BDS. (S)

Baca Juga