Catatan Ust. Fathuddin Ja’far
SALAM-ONLINE.COM: Judul di atas berdasarkan kesimpulan penulis dari hasil penelurusan fakta historis kaum Yahudi sejak zaman Nabi Musa ‘Alaihissalaam asampai saat ini, yakni sekitar 4.000 tahunan.
Sepanjang hidup dan secara turun temurun, bangsa Yahudi itu memang kaum yang sangat biadab, aneh bin ajaib, khususnya dalam melakukan berbagai kejahatan, kekufuran, kemusyrikan, kemaksiatan dan pembangkangan kepada Allah dan Rasul-Rasul Allah yang diutus kepada mereka. Mulai dari Nabi Musa ‘Alaihissalaam sampai kepada Isa ‘Alaihissalaam dan terakhir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Perilaku buruk mereka memang tidak ada tandingannya, kecuali Iblis dan Setan.
Ajaran dan pribadi rasul yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, mereka tolak sambil menyombongkan diri. Ada yang mereka hina, mereka ancam dan ada yang mereka bunuh dan bahkan menuduh Allah memiliki anak dan miskin. (QS. Al-Baqarah: 87, Ali Imran: 181 dan At-Taubah: 30-31).
Setelah Allah selamatkan mereka dari kejaran Fir’aun melalui mukjizat terbelahnya Laut Merah, mereka melihat kaum musyrikin menyembah patung, mereka langsung meminta kepada Nabi Musa agar dibuatkan patung untuk mereka sembah sebagai tuhan-tuhan yang mereka sekutukan dengan Allah yang Maha Esa. (QS. Al-A’raf: 138).
Setelah beberapa lama tingal di gurun Sinai, dengan fasilitas makanan dari surga, Allah perintahkan mereka segera masuk ke Palestina, lalu mereka tidak mau dan berkata seenaknya tanpa adab dan iman :
Kami tidak akan mau masuk ke sana karena di sana ada kaum gagah perkasa. Pergilah kamu wahai Musa dengan Tuhan-mu ke sana dan berperanglah kalian berdua dan kami duduk-duduk di sini (gurun Sinai). (QS. Al-Maidah: 31-36).
Ketika Allah utus Isa Ibnu Maryam ‘Alaihissalaam sebagai Rasul Allah untuk Bani Israel, mereka menolak/kafir kepadanya, menuduh Isa tukang sihir. Bahkan berupaya untuk membunuhnya. Lalu Allah selamatkan Isa dari kejahatan pembunuhan yang mereka lakukan. (QS. Ash-Shaff: 6 dan An-Nisa: 156-158).
Ketika Allah mengutus Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Rasul terakhir yang diturunkan kepadanya Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, mereka juga kafir kepadanya dan kepada Al-Qur’an tanpa ada sedikitpun rasa malu dan takut kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 101).
Begitulah fakta Bani Israel (Ahlul Kitab). Ratusan kasus pembangkangan dan kejahatan yang mereka lakukan, tersimpan abadi dalam Al-Qur’an pada ratusan ayat dan puluhan surah.
Kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan di Palestina sejak tahun 1948, termasuk genosida di Gaza dua tahun terakhir benar-benar persis seperti yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an sejak 14,5 abad yang lalu.
Semua yang mereka lakukan di hadapan mata dunia saat ini tidak lain copy paste dari apa yang mereka lakukan sejak 4.000 tahun silam di berbagai waktu dan tempat. Esensinya sama saja. Perbuatan negatif mereka berulang, hanya pelakunya yang berbeda dari satu generasi ke generasi yang lain.
Kenapa Allah Tidak Musnahkan Bani Israel Sejak Dahulu?
Muncul pertanyaan mendasar :
Kenapa Allah tidak musnahkan saja Bani Israel sejak dahulu, khususnya kaum Yahudi sebagaimana Allah musnahkan kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud, kaum Nabi Shalih, kaum Nabi Luth, kaum Nabi Syu’aib, Fir’aun dan bala tentaranya dan lainnya. Padahal kejahatan dan kedurhakaan mereka kepada Allah dan Rasul-Rasul Allah sudah sangat melampaui batas dan sangat tidak terhingga jumlahnya dan dalam waktu yang sangat panjang sampai turun temurun selama 4.000 tahun sampai saat ini?
Allah biarkan keberadaan kaum Yahudi secara turun temurun hidup sampai ke zaman kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan segala karakter buruk dan perilaku kejahatan yang mereka lakukan agar:
1. Umat Islam memahami bahwa kaum Yahudi adalah kaum yang memilih untuk diri mereka menjadi pengikut Iblis dan Setan di atas muka bumi dan mereka mewariskannya secara turun temurun. Sebab itu hampir semua kejahatan di atas muka bumi sejak 4.000 tahun lalu adalah hasil rekayasa mereka.
2. Umat Islam harus belajar dari kekeliruan mereka dalam beragama yakni: Kami dengar, tapi kami mendurhakainya. (QS. An-Nisa’: 46). Umat Islam harus sebaliknya: Kami dengar dan kami taati. (QS. Al-Baqarah: 285) agar tidak berperilaku seperti kaum Yahudi dan Bani Israel lainnya.
3. Umat Islam menjadi musuh abadi (sampai kiamat) Bani Israel dalam pertarungan antara Hak vs Batil. Jika tidak ada kaum Yahudi/Bani Israel yang mengangkat bendera kebatilan dan memperjuangkannya, maka umat Islam yang merepresentasikan kebenaran akan sulit menilai mana yang Hak mana yang Batil.
4. Keberadaan kaum Yahudi khususnya dan Bani Israel umumnya menjadi ujian bagi umat Islam apakah mereka siap menghadapi berbagai kejahatan dan perang yang mereka (kaum Yahudi) lancarkan kepada kaum Muslimin, sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Perang Salib Jilid 1 (abad ke 11), Perang Salib Jilid 2 (abad ke 19) dan Perang Salib Jilid 3 (abad 21) sekarang ini, khususnya penjajahan yang mereka lakukan atas Palestina, berkolaborasi dengan penguasa Kristen Eropa (Inggris, Prancis, AS dan seterusnya) sejak tahun 1917 sampai saat ini.
5. Umat Islam harus memahami dan meyakini satu keputusan Allah (sunnatullah) dalam kehidupan manusia, di manapun dan kapanpun mereka hidup Setiap orang atau bangsa yang menyombongkan diri pada Allah, agama Allah dan Rasulullah pasti Allah azab dan musnahkan. (QS. Al-Ankabut: 39-40).
Nah, pertanyaannya ialah : Kapan Allah akan hancurkan kaum Yahudi yang nyata-nyata berlaku sombong terhadap Allah dan Rasulullah, berbuat kerusakan di atas muka bumi dan membunuh ratusan ribu, bahkan mungkin sudah lebih satu juta umat Islam Palestina sejak tahun 1948 dan sebelumnya berkolaborasi dengan Kristen Inggris dan Prancis sejak 108 tahun lalu?
Mari kita simak sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut:
Tidak akan terjadi kiamat sampai kamu (umat Islam) berhasil memerangi Yahudi, sampai batu yang Yahudi bersembunyi di baliknya berkata : Wahai Muslim! Ini Yahudi di balikku, maka bunuhlah dia.(HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain Rasulullah mengatakan : Wahai Muslim! Wahai Abdullah! Ini Yahudi bersembunyi di balikku, maka bunuhlah! Kecuali pohon gharqad (tidak mau bicara), karena ia pohon Yahudi.
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:
Akan senantiasa ada sekelompok umatku menolong agama ini (Islam), menang atas musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang menentang mereka tidak akan memberi mudharat pada mereka kecuali kesulitan yang mereka rasakan, hingga datanglah ketetapan Allah kepada mereka. Dan mereka akan tetap seperti itu.” Mereka (Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, di mana mereka?” Beliau menjawab: “Di Baitul Maqdis dan sekitarnya. (HR. Ahmad dan Thabrani)
Dalam riwayat lain Rasulullah menjelaskan: mereka di negeri Syam (Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon).
Kesimpulan
Masalah kehancuran Yahudi di Palestina dan kemenangan umat Islam atas mereka sudah pasti, cepat atau ambat. Musnahnya mereka pasti melalui tangan Umat Islam yang berpegang teguh pada ajaran Islam, atau Mukmin sejati yang menjadikan jihad di jalan Allah adalah jalan kemuliaan di sisi-Nya, jalan kemerdekaan dari penjajahan dengan tujuan hanya mencari ridha dan surga Allah.
Semoga Allah anugerahkan kepada Hamas dan para Mujahidin lainnya kesabaran, kekuatan, ilmu, hikmah dan ketegaran dalam menghadapi kaum Yahudi penjajah dan semua kekuatan dunia yang membackup habis-habisan sejak 1848, sampai Yahudi kalah, hancur dan terusir dari semua tanah Palestina.
Track record Hamas dalam medan Jihad, dakwah dan politik, alhamdulillah sudah teruji sejak 38 tahun lalu (sejak 1987) sehingga semua negara besar hari ini termasuk AS terpaksa berunding dengan Hamas dalam menghentikan genosida sesuai dengan proposal Hamas. Sedangkan Proposal Donald Trump yang terdiri dari 21 poin itu seakan di buang Hamas ke laut begitu saja. Bagi Hamas hanya satu, menang/merdeka total atau mati syahid di jalan Allah.
Ingat! Paham dan pemikiran selain Islam seperti nasionalisme dan lainnya, serta tujuan materi dan duniawi hanya menjauhkan Palestina dari pertolongan Allah. Demikian juga solusi dua negara hanya akan mengekalkan penjajahan itu sendiri. Allah tidak akan mau menolong kecuali orang yang menolong agama-Nya. (QS. At-Taubah: 14 – 16).
Sebab itu, jangan pedulikan proposal dan manuver apapun seperti Konferensi Zionis di Basel tahun 1897, Perjanjian Sykes-Picot 1916, Deklarasi Balfour 1917, Resolusi PBB No 108, 1947 terkait 2 states solution dan ratusan resolusi sampah PBB lainnya terkait Palestina, deklarasi berdirinya “negara Israel” 1948, Perjanjian Oslo 1993, Proposal Donald Trump 2025, pertemuan Donald Trump dengan beberapa Pemimpin Negara Muslim New York 2025, KTT Perdamaian di Mesir beberapa hari lalu dan entah apalagi namanya.
Semua itu tidak akan ada manfaatnya bagi kemenangan Umat Islam Palestina, bahkan bertujuan sebaliknya.
Kata putusnya hanya di tangan Allah Ta’ala. Dialah yang akan menentukan kapan Palestina merdeka serta kehancuran Yahudi di Palestina.
Sesuai skenario Allah, kehancuran Yahudi di Palestina, atau kemerdekaan total Palestina dari jajahan Yahudi dan kolaborasinya dengan Kristen Eropa dan Amerika adalah langkah awal kemenangan Umat Islam akhir zaman menghadapi kekuatan mereka dalam sebuah Perang Besar Akhir Zaman (Al-Malhamatul Kubra). Saat itu kekuatan tempur Kristen Eropa sebanyak 960.000. Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan perang besar tersebut akan terjadi di Dabiq/A’maq, sebuah wilayah di perbatasan antara Aleppo, Suriah yang berbatasan dengan Turki. Sedangkan kekuatan kaum Muslimin saat itu ada di Ghoutha, di sekitar kota Damaskus.
Allahu Akbar, Wannashru lil Islam wal muslimin.