Aksi Heroik Ahmad Merebut Senjata Pelaku Penyerangan di Pantai Sydney Dapat Pujian Pemerintah Australia dan Trump

SALAM-ONLINE.COM: Ahmad Al Ahmad (43), seorang Muslim asal Suriah yang menjadi warga negara Australia. Dia dipuji sebagai “pahlawan dunia” karena aksi heroiknya menyergap pelaku penyerang dari belakang dan merebut senjata sang teroris itu dalam aksi penembakan massal di pantai Australia. “Dia kena tembak (empat hingga lima kali),” kata orang tuanya pada Senin (15/12/2025).
“Dia (Ahmad) melihat banyak orang sekarat, dan orang-orang kehilangan nyawa mereka, dan ketika pria itu (penembak) kehabisan amunisi, dia (Ahmad) merebut senjata penyerang itu, tetapi dia (Ahmad) juga tertembak,” kata Malakeh Hasan Al Ahmad, ibu Ahmad, kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) dalam sebuah wawancara.
“Ahmad ditembak empat hingga lima kali di bahunya, dengan beberapa peluru yang masih bersarang di dalam tubuhnya,” kata orang tuanya yang berasal dari Suriah, Mohamad Fateh Al Ahmad dan Malakeh, yang tiba di Australia beberapa bulan lalu.
Polisi Australia mengatakan dua penembak tak dikenal, seorang pria berusia 50 tahun dan putranya yang berusia 24 tahun, melepaskan tembakan di sepanjang Pantai Bondi di Sydney pada Ahad (14/12) malam, menewaskan 15 orang dan melukai 42 lainnya yang dilarikan ke rumah sakit.
Salah satu dari dua penembak itu tewas. Sementara yang lainnya mengalami luka kritis, kata polisi, yang menyatakan insiden itu sebagai “serangan teroris”.
Ahmad pindah ke Australia pada tahun 2006 dari Suriah. Dia lahir di desa al-Nayrab, provinsi Idlib, di barat laut negara itu.
Ia kemudian menjadi warga negara Australia dan berprofesi sebagai penjual buah.
Ahmad telah terpisah dari orang tuanya sejak ia pindah ke Australia 19 tahun yang lalu.
Saat berjuang melawan tembakan dari serangan pada Ahad malam itu, orang tua Ahmad mengatakan, “Kami berdoa agar Tuhan menyelamatkannya.”
Ahmad adalah ayah dari dua anak perempuan, berusia tiga dan enam tahun.
Menurut orang tuanya, Ahmad “akan melakukan apa saja untuk melindungi siapa pun, terlepas dari latar belakang atau keyakinan mereka”.
“Ketika ia melakukan apa yang dilakukannya, ia tidak memikirkan latar belakang orang-orang yang diselamatkannya, orang-orang yang sekarat di jalan,” kata ayah Ahmad, yang tindakan putranya telah memenangkan hati banyak orang di seluruh dunia. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan dia sebagai “pahlawan”.
Ahmad “tidak membeda-bedakan antara satu kewarganegaraan dengan yang lain. Terutama di sini di Australia, tidak ada perbedaan antara satu warga negara dengan yang lain,” kata orang tuanya, yang memujinya sebagai pahlawan.
Menurut mereka, Ahmad dan seorang temannya sedang minum kopi di pantai pada Ahad malam ketika mereka mendengar suara tembakan.
Tak lama kemudian, seperti terekam dalam sebuah video saat kejadian, Ahmad mendekati salah seorang penembak dari belakang, dan merebut senapannya.
Rekaman video kejadian tersebut telah viral, dengan jutaan penonton.
Operasi pertama (untuk mengeluarkan peluru di tubuh Ahmad) berhasil, kata sepupunya Hozay Alkanj pada Senin. “Saya pikir dia akan menjalani dua atau tiga operasi lagi, tergantung situasinya,” tambahnya.
Bahkan Presiden AS Donald Trump juga memuji tindakan Ahmad tersebut. Trump menyebut Ahmad sebagai “orang yang berani” yang sangat ia hormati.
“Sebenarnya, ada seseorang yang sangat, sangat berani yang pergi dan menyerang langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa,” kata Trump di Gedung Putih. Ia menambahkan bahwa pria itu “saat ini berada di rumah sakit, terluka cukup serius.”

Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, mengunjungi Ahmad di rumah sakit dan memuji tindakannya.
“Ahmad adalah pahlawan sejati. Tadi malam, keberaniannya yang luar biasa tidak diragukan lagi menyelamatkan banyak nyawa ketika ia melucuti senjata seorang teroris dengan risiko pribadi yang sangat besar,” kata Minns dalam sebuah unggahan yang dibagikan di platform media sosial Instagram.
“Tidak diragukan lagi bahwa lebih banyak nyawa akan hilang jika bukan karena keberanian Ahmad yang tanpa pamrih,” tambahnya.
Penggalangan dana daring (secara online) yang dibuat atas namanya telah mengumpulkan lebih dari $1 juta dalam bentuk donasi.
Polisi mengakui bahwa intervensi warga sipil membantu mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut.
Ahmad masih dirawat di rumah sakit, sementara penyelidikan atas peristiwa serangan itu terus berlanjut. (is)