BBM di Paripurna DPR Jadi Komoditas Politik, Benny: Rakyat Ditipu!

Jakarta (salam-online.com): Ini adalah trik 5 parpol yang bermain-main dengan aspirasi rakyat tentang BBM. BBM jadi komoditas politik.

Persetujuan 5 parpol koalisi mendukung pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jelas menunjukkan sesungguhnya mereka menipu rakyat. Sebab, meskipun menyatakan menolak, tapi 5 parpol itu masih memberi ruang bagi pemerintah melalui penambahan Pasal 7 ayat 6 A APBN-Perubahan 2012.

“Rakyatnya ditipu karena mereka nggak konsisten dengan pasal siluman. Kalau menolak ya menolak, jangan dibuat polemik.  Ini menunjukkan mereka seolah-olah mendengar aspirasi rakyat tapi membohongi rakyat untuk citra,” kata Budayawan Benny Soesetyo, seperti dikutip detikcom, usai diskusi Polemik Sindo Radio di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/3/2012).

Distrust (ketidakpercayaan) kepada parpol makin besar, Pemilu 2014 akan jadi ancaman. Parpol akan dihukum di 2014 karena publik tidak lagi percaya parpol. Rakyat merasa dibohongi dan itu tercatat oleh masyarakat,” terangnya.

Seperti diketahui, 5 parpol koalisi (Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan PKB) menyetujui pemerintah menaikkan harga BBM jika harga minyak dunia mencapai 120 dolar perbarel. Jadi, meskipun pada 1 April ini harga BBM batal naik, tapi jika harga minyak mentah dunia mencapai 120 dolar/barel–saat ini di kisaran 115-116 dolar–maka tanpa persetujuan DPR, pemerintah bisa menaikkan harga BBM.

Baca Juga

Sementara PKS masih konsisten menolak tanpa syarat, bersama PDIP, Gerindra dan Hanura. Padahal PKS adalah anggota Setgab Koalisi Pemerintah bersama 5 partai lainnya (Demokrat, Golkar, PPP, PAN dan PKB).

Menurut Benny, keputusan Paripurna DPR akan membawa dampak psikologi bagi masyarakat.  Rakyat dihantui bahwa kapan saja pemerintah bisa menaikkan BBM. Ini akan tetap memicu gelombang aksi sosial.

Begitulah jika sistem dan nilai-nilai Islam tak digunakan dalam seluruh aspek kehidupan. Yang terjadi adalah halal haram hantam terus (H3T). Trik dan tipu menipu jadi hal yang biasa, tanpa takut pada Allah! Demi kepentingan sesaat!

Keterangan Foto: Setelah Hanura walkout (tempo.co)

 

Baca Juga