Oposisi Suriah: “Iran Ikut Bantai Rakyat Suriah dan Terang-terangan Dukung Assad”
DAMASKUS (salam-online.com): Oposisi Suriah menyatakan penolakannya atas ajakan Menlu Iran, Ali Akbar Shalihi agar kelompok oposisi menggelar dialog dengan pemerintah Suriah.
Mantan Ketua Dewan Nasional Suriah, Burhan Ghalyun mengatakan, “Kami di Dewan Nasional menganggap Iran ikut dalam membantai rakyat Suriah.”
Ghalyun menuding Iran tidak pernah menyembunyikan dukungannya selama ini kepada Assad dan memasok apapun yang dibutuhkan olehnya berupa sarana, teknologi dan peralatan perang untuk melakukan tindakan represif kepada rakyat Suriah.

Dilansir koran Asy-Syarqul Ausath, Ghalyun menambahkan, Iran tak layak menjadi partner dalam memecahkan masalah di Suriah. Ucapan dari komisioner dunia internasional untuk Arab di Suriah, Kofi Annan dan ucapan Iran berangkat dari persepsi aneh tentang situasi di Suriah, tegasnya.
“Pandangan mereka terhadap Suriah bertentangan dengan kami sebagai oposisi sebab masalahnya (solusinya) bukan pada dialog antara pemerintah dan oposisi, namun problemnya ada pada rezim pemerintah sendiri yang melakukan tindakan represif dan membunuhi rakyatnya,” ujar pemimpin oposisi Suriah ini.
Ghaliyun menegaskan, “Kami tidak mungkin menerima mediator dialog dari Iran atau selainnya sebab rezim Suriah saat inilah sumber masalahnya dan dia harus lenyap.”
Menurutnya, semua tawaran solusi dan prakarsa yang dibicarakan di media massa hanyalah usaha mengubah imej status quo di Suriah dimana rezim melakukan perang atas rakyatnya dan itu tidak mungkin diselesaikan dengan mengadakan mediator baru atau mengubah situasi tersebut.
Dewan Keamanan PBB, kata Ghaliyun, harus mengeluarkan resolusi menjaga rakyat Suriah atau menjamin untuk memberikan sarana kepada rakyat Suriah untuk menjaga dirinya. “Kami memang sudah putus asa bahwa pihak dunia internasional bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan aksi pembunuhan,” ujarnya.
“Sebab itu, rakyat Suriah sendiri sudah memutuskan untuk menentukan nasibnya dengan membela diri dengan senjata dan sarana yang mereka miliki. Jika memang masyarakat internasional menghadang aksi pembunuhan itu maka kami sambut baik, meskipun, sekali lagi, kami tidak memiliki harapan sama sekali setelah selama 17 bulan sudah dibicarakan soal solusi dialog namun tetap saja tak ada kemajuan sama sekali,” simpul Ghalyun. (atb/spiritislam.net/salam-online.com)