JAKARTA (salam-online.com): Walikota Solo, Joko Widodo, memiliki perhatian besar terhadap kelompok minoritas yang ada di daerah yang ia pimpin tersebut. Hal itu terungkap dari alokasi dana Bantuan Sosial Pemerintah Kota Solo.
“Bantuan itu lebih banyak diberikan kepada pihak non-Muslim, sebesar 71,88 persen dari anggaran Rp 4,7 miliar. Itu ada untuk ormas, sekolah,” ujar pengamat sosial politik Mustofa B. Nahrawardaya kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (15/8/2012).
Sementara untuk kalangan Islam, alokasi dana bansos hanya sebesar 28,12 persen. “Itu data anggaran Bansos yang dilaporkan ke DPRD Solo dari Januari sampai Desember tahun 2009. Saya hanya mengambil samplenya saja. Kan satu periode ada lima tahun,” ungkapnya.
Mustofa mengungkapkan itu kemarin dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne. Saat itu, Mustofa mengakui menimpali pernyataan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath yang menyebutkan, bahwa kalau yang jadi pemimpin itu orang Islam, umat non-Muslim itu akan diperhatikan.
“Jadi itulah kehebatan orang Islam. Sudah betul itu Jokowi. Di Solo kan, umat Kristen minoritas, dikembangkan oleh Jokowi. Makanya sekarang berkembang. Jadi jangan hanya yang mayoritas (yang diperhatikan),” tandas Mustofa. (rmol)