Misionaris Asing Berkeliaran di Papua, Menyiarkan Agama untuk Orang yang Sudah Beragama

Papua-massa gereja di papua-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Meski sudah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang mengatur penyiaran agama dan melarang menyiarkan agama kepada orang yang sudah beragama, namun hingga sekarang peraturan tersebut dengan enteng dilanggar misionaris Kristen dan Katolik.

Mereka tetap menyiarkan agamanya di kalangan umat Islam Indonesia.

Kelompok Kristen dan katolik dengan kekuatan dana sangat besar yang berasal dari bantuan luar, berusaha memurtadkan umat Islam Indonesia yang mayoritas.

Bahkan di Papua, gerombolan misionaris asing dengan fasilitas dan dana tak terbatas, berkeliaran dengan menggunakan pesawat kecil untuk mencari “mangsa” terutama penduduk asli dan umat Islam Papua, untuk mereka murtadkan.

Hal itu juga diakui oleh Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kemenag RI. “Memang misionaris asing banyak terdapat di Papua, mereka mendapat bantuan asing sehingga sampai memiliki pesawat terbang sendiri yang digunakan untuk melancarkan penyiaran Kristen  di tanah Papua,” ungkap Sekretaris Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Odita Hutabarat, kepada SI Online di Kemenag baru-baru ini.

Baca Juga

Menyinggung mengenai wabah virus AIDS di Papua, Odita menegaskan penyakit AIDS sudah sangat meluas di Papua bahkan dalam prosentasenya tertinggi di Indonesia, sebab mereka tidak mengetahui mengenai bahayanya vitus HIV yang bisa merusak kekebalan tubuh manusia.

Perihal ketaatan pada UU Sisdiknas tahun 2008, Odita nenegaskan pihak Kristen di Indonesia mendukung UU Sisdiknas tahun 2003, dimana pada pasal 12 disebutkan setiap peserta didik harus dilayani kebutuhannya sesuai dengan agama yang dianutnya.

“Saya kita UU Sisdiknas itu sangat menghargai hak setiap peserta didik, dimana setiap peserta didik harus dilayani oleh guru yang seagama,” ujar Odita.

Tapi, praktiknya ternyata tak sesuai seperti disampaikan oleh Odita. Sejumlah sekolah Katolik-Kristen, tak menyediakan guru pendidikan (Islam)  untuk peserta didik Muslim. Contoh kasus terbaru terungkap di Blitar belum lama ini. (SI-Online), salam-online

Baca Juga