Koran Polandia: “Warga Eropa Pergi untuk Berjihad di Suriah”

Suriah-mujahidin eropa ke medan jihad suriah-jpeg.imageWARSAWA (SALAM-ONLINE): Sebuah surat kabar utama di Warsawa, Gazeta Prawna, mempublikasikan artikel berjudul “Warga Eropa pergi untuk berjihad di Suriah”.

Surat kabar itu mengungkapkan pendapatnya mengenai partisipasi Mujahid asing di Suriah, lansir KC. 

Surat kabar itu menulis: “Negara ini menarik gerilyawan dari seluruh dunia.  Memiliki kesempatan untuk menjadi tempat pelatihan bagi ‘teroris’.”

Seorang komandan Kaukasia, Abu Omar al-Chechen mengumumkan pembentukan brigade yang menyatukan Mujahid dari seluruh negara.

Sebelum itu ia adalah komandan Brigade Muhajirin yang bertempur bersama dengan Jabhah an-Nushrah.  Menurut artikel tersebut, Suriah semakin menarik banyak pejuang asing untuk memainkan peran sebagaimana di Afghanistan sebagai basis untuk pelatihan “teroris” (baca: Mujahidin).

Baru-baru ini, Abu Abdul Rahman, mantan anggota Hamas Palestina, dilaporkan syahid (insya Allah, semoga) dalam serangan roket.  Kemudian Abu Kamal juga gugur dalam pertempuran dengan pasukan rezim Suriah.  Seorang pemuda Swedia berusia 22 tahun, yang sebelumnya bertempur dalam jajaran Jabhah an-Nushrah, kini berada di bawah komando Abu Omar al-Chechen.

Menariknya, warga Swedia telah lama berada dalam perang ini.  Pada November 2012, sebuah kelompok yang menamakan diri  Pejuang Suci Swedia di Suriah mempublikasikan video. Mereka mengatakan siap untuk bergabung dalam medan Jihad di mana saja di bumi ini.

Beberapa bulan lalu, media Denmark melaporkan kematian seorang pejuang, Slimane Hadj Abdelrahman, yang ibunya adalah Denmark dan ayahnya Aljazair.  Pada tahun 2001-2004 ia ditahan di penjara Amerika, Guantanamo.

Informasi mengenai pembentukan Brigade Muhajirin dan Anshar diterbitkan pada akhir Maret di situs Kavkaz CenterKC melaporkan bahwa pejuang Islam dari berbagai negara memiliki jumlah anggota lebih dari seribu orang.

Menurut laporan surat kabar tersebut, semakin lama perang berlanjut, maka akan semakin banyak unsur-unsur asing yang masuk.  Karena kekacauan yang terjadi di sana, mereka dapat dengan mudah bersembunyi, ujar Marcin Zoborowski, direktur Institut Polandia untuk Urusan Asing.  “Mereka memiliki pengalaman tempur yang baik,” ujarnya. (arrahmah.com), salam-online

Baca Juga
Baca Juga