Relawan HASI untuk Suriah Berkunjung ke Khurbatul Juuz Menyampaikan Bantuan Umat Islam Indonesia

Hasi 6-bantuan utk pengungsi-jpeg.image
Suasana Saat Tim ke-6 HASI berkunjung ke Khurbatul Juuz untuk menyampaikan bantuan

KHURBATUL JUUZ (SALAM-ONLINE):  Tim Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) ke-6 belum lama ini mengantarkan bantuan ke para pengungsi di daerah Khurbatul Juuz.

Di hari pertama musim semi di Suriah ini, kami diantar oleh dokter Romi sebagai penanggung jawab rumah sakit lapangan Salma dan ditemani oleh beberapa pejuang yang tiap hari menjaga rumah sakit Salma dari serangan brutal yang sering dilancarkan oleh rezim buruk Nushairiyah, Bashar Assad.

Daerah ini terletak di provinsi Idlib, dan langsung berbatasan dengan Turki. Kehidupan di distrik ini sangat memprihatinkan. Selain daerahnya agak tandus, mata pencaharian masyarakatnya telah lama dihancurkan  rezim Bashar Assad.

Perkebunan masyarakat di sini dibakar oleh rezim Bashar Assad. Bukan di sini saja, sepanjang perjalanan di daerah Idlib, kami menyaksikan perkebunan yang sudah habis dibakar oleh tentara rezim.

“Bukan sekadar penduduk Suriah yang dibunuh oleh rezim diktator ini. Tanaman, pohon-pohon di hutan, hewan, bahkan batu-batu yang ditumpuk masyarakat pun tidak selamat dari kekejaman Bashar Assad,” ujar Abu Ahmad, salah seorang revolusioner yang setia menemani kami ke mana pun kami pergi.

Baca Juga

Di daerah Khurbatul Juuz, diantar oleh Ummu Yusuf, kami berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya. Ummu Yusuf bukan penduduk sini, dia adalah seorang pengungsi yang sudah setengah tahun mengungsi di sini.

Sebelumnya, ia dan keluarganya tinggal di daerah Lattakia, namun karena tiap hari daerahnya dihujani Birmil dan roket, ia dan anak-anaknya yang masih kecil memilih mengungsi, walau di tempat pengungsi kehidupannya lebih memprihatinkan.

Hasi 6-bantuan-jpeg.image“Kami, lebih memilih untuk mengungsikan keluarga ke daerah yang lebih aman walau kehidupan di sana serba kekurangan daripada mereka hidup di daerah kami disertai ketakutan tiap hari,” tutur Abu Yusuf, suami Ummi Yusuf.

Di desa gersang ini ada sekitar 300 keluarga. Namun, karena keterbatasan dana yang kami bawa, hanya tiga belas keluarga yang bisa kami santuni. Selain keterbatasan dana, kami juga harus memberikan bantuan kepada pengungsi di tempat lain, di samping dana untuk operasional rumah sakit.

Tidak terhitung berapa banyak doa yang mereka panjatkan untuk umat Islam yang memberikan bantuan kepada mereka. Padahal bantuan yang kami berikan tidak terlalu banyak, satu juta rupiah atau lebih sedikit untuk satu keluarga.

“Semoga Allah memberikan keberkahan kepada harta dan keluarga kalian,” demikian salah satu bunyi doa yang hampir dipastikan terdengar dari para pengungsi yang kami kunjungi. Aamiin. (Abu Hafidz, Tim ke-6 Relawan HASI untuk Suriah), salam-online
Baca Juga