Akhirnya Bandara San Francisco Dilengkapi Mushalla
SAN FRANCISCO (SALAM-ONLINE): Para pekerja Muslim di Bandara Internasional San Francisco khususnya, patut mengucap syukur. Alhamdulillah, setelah beberapa bulan menyuarakan aspirasi kebutuhan akan ruang ibadah di bandara San Francisco, kaum Muslimin akhirnya mendapat jawaban positif.
Salah satu bandara di Amerika Serikat, lebih tepatnya Bandara Internasional San Fransisco, membangun sebuah ruang shalat lengkap dengan tempat wudhunya.
Pihak bandara memberikan salah satu ruang di lantai paling dasar untuk memfasilitasi shalat umat Islam. Sebuah tempat wudhu juga disediakan dengan ketersediaan air yang cukup.
Lokasi mushalla itu berdekatan dengan parkir utama. Meski ruangnya tak besar dan tak ada yang spesial, kaum Muslimin bahagia mendapatkan fasilitas untuk beribadah.
Sarana ini pun banyak dimanfaatkan para pekerja di bandara tersebut. Selama ini, mereka memang mengeluh kesulitan untuk menegakkan shalat.
Tak ada tempat shalat dan tempat wudhu membuat ratusan pekerja itu sulit menjalankan kewajibannya. Hal ini kemudian disuarakan oleh para sopir taksi bandara. Merekalah yang kali pertama vokal meminta pemenuhan hak beribadah dari otoritas bandara.
Setelah diperjuangkan oleh seorang rekan mereka, seorang sopir taksi Royal Cab, Hasan Khan (52 tahun), pihak bandara pun memutuskan memenuhi permintaan umat Islam. Maka dibangunlah sebuah mushalla. “Kami sangat senang,” ujar seorang Muslim yang juga sopir taksi bandara, Ahmed Al Gazali (49 tahun).
Juru bicara Bandara Internasional Chicago, Doug Yakel mengatakan, pemberian fasilitas ibadah tersebut dalam rangka menjaga hubungan baik dengan pekerja.
Para pekerja Muslim juga perlu diberikan layanan dengan baik. “Kami melihat, itu untuk kepentingan hubungan yang baik dengan penyedia layanan transportasi (taksi),” ujarnya, dikutip dari San Francisco Chronicle dan OnIslam.
Namun bukan masyarakat AS jika tak vokal dalam islamophobia. Apa yang dilakukan bandara di San Faransisco tersebut pun sempat mendapat kritik dari beberapa pihak. Mereka menilai otoritas bandara telah menggunakan uang pajak untuk memberikan fasilitas ibadah tersebut. (ROL), salam-online