Bela Tantowi Yahya, Pengasong ‘Israel’ di Indonesia Ancam Perang & Sabotase Keamanan!

Benjamin_Kethang-jpeg.image
Benjamin Kethang

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Organisasi “Israel” yang berbasis di Indonesia, Indonesia-“Israel” Public Affairs Comitte (IIPAC) yang dikenal sebagai pengasong alias menjajakan Yahudi “Israel” di Indonesia, memberi dukungan penuh terhadap politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Tantowi Yahya yang belum lama ini melakukan kunjungan ke “Israel”.

Direktur Eksekutif IIPAC Benjamin Kethang membela Tantowi yang dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut Kethang, setiap orang berhak ke negara yang mencaplok tanah Palestina itu.

“Ada pembunuhan karakter pada Tantowi Yahya, setiap orang berhak ke ‘Israel’ kalau dipahami politis sungguh salah besar. Karena persoalan perdagangan antara ‘Israel’ dan Indonesia tidak ada masalah,” kata Benjamin seperti dilansir inilah.com, Selasa (2/7/2013).

Palestine Liberation Indonesia (PLI) melaporkan Tantowi ke BK DPR pada Senin (17/6/2013). Alasan pelaporan karena pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan “Israel” dan kedatangan Tantowi mengatasnamakan anggota Komisi I DPR.

Benjamin mengancam BK: jika laporan itu diproses, Yahudi dan “Israel” tidak tinggal diam.

Baca Juga

“Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa dilakukan sabotase politik dan keamanan,” ancam pria yang mengaku alumnus Hebrew University Jerusalem tahun 2006 ini.

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya mengunjungi “Israel”. Media setempat, Israelhayom.com, mengungkap kedatangan Tantowi Yahya, salah seorang anggota Komisi I DPR ini dengan judul “High- ranking Indonesian delegation secretly visits Israel” pada 10 Juni 2013 lalu.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar ini mengaku pergi ke “Israel” pada 27 Mei-1 Juni 2013 lalu untuk memenuhi suatu undangan dari pemerintah setempat. Undangan itu berkaitan dengan penyampaian proses perdamaian antara “Israel” dan Palestina.

Tantowi menjelaskan, dirinya hadir atas undangan pribadi bersama beberapa perwakilan dari perguruan tinggi, pimpinan media, dan lembaga think tank di Indonesia. (inilah), salam-online

Baca Juga