
SALAM-ONLINE: Dalam sebuah acara televisi yang disiarkan channel Ulke secara live, Erdogan menangis. Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki ini, tak kuasa membendung air matanya saat dibacakan surat Dr Mohammad El-Beltaji kepada putrinya, Asmaa, yang telah gugur syahid, insya Allah, pada pembantaian di Rab’ah Adawiyah, pertengahan Agustus 2013 lalu. (lihat: Surat Dr El-Beltaji untuk Putrinya yang Gugur: “Kita Akan Bertemu di Tepi Telaga Surga Kautsar”, 21/8/2013)
Ketika ditanya tentang sebab menangisnya, inilah jawaban Erdogan, “Selesai bekerja, aku selalu pulang ke rumah. Seringnya pulang malam-malam. Pernah anakku menulis pesan yang ditempel di pintu kamarku. Pesannya, ‘Ayah, tolong beri kami satu malam saja.’
Aku memang terlalu sibuk dengan tanggung jawab besar yang sudah kurancang sejak dulu. Saking sibuknya, sering aku pulang pukul 1 atau 2. Tentunya semua anakku telah tidur. Ketika mendengarkan dibacakannya surat ini, aku membayangkan seakan-akan anak-anakku itu adalah Asmaa.

“Sangat mengharukan juga, seorang ayah tidak bisa menshalati jenazah putrinya sendiri. Putrinya adalah seorang gadis yang pandangan matanya penuh dengan harapan masa depan. Kepergiannya yang sangat cepat sungguh sangat mengharukanku.”
Memang mati syahid adalah hal yang sangat istemewa. Asmaa sangat cepat bersanding dengan deretan para syuhada, sebelum dia banyak menikmati kehidupan dunia ini.
Aku yakin, sikap Beltaji kepada putrinya ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi dunia Islam, contoh bagi para pemuda, dan contoh bagi para orang tua bagaimana bersikap kepada anaknya.
Aku berkata seperti ini bukan sebagai perdana menteri, tapi sebagai rakyat biasa, Erdogan.”
Sumber:http://www.dakwatuna.com/2013/08/23/38457/inilah-sebab-erdogan-menangis-ketika-dibacakan-surat-beltagi-kepada-puterinya