Ustadz Ba’asyir Tegaskan Sikap untuk Mereka yang Masih Meragukan Kekafiran Basyar Asad

ustadz abu bakar baasyir-2-jpeg.imageCILACAP (SALAM-ONLINE): Bagi mereka yang masih meragukan kekafiran Basyar Asad, penguasa Syiah Nushairiyah di Suriah, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kembali menegaskan, bahwa Asad dan tentaranya yang membantai rakyatnya sendiri adalah kafir musyrik yang wajib diperangi.

Penegasan Ustadz Ba’asyir ini senada dengan pernyataan para ulama dari berbagai negara yang berkumpul di Kairo, Mesir, sebelum Presiden Mursi dikudeta, beberapa waktu lalu.

Para ulama dari berbagai lembaga internasional itu sepakat Syiah Nushairiyah yang dianut Basyar Asad adalah di luar Islam. Untuk itu, para ulama, di antaranya Syaikh Dr Yusuf Qaradhawi, menyerukan jihad ke Suriah melawan Asad yang telah membunuhi rakyatnya sendiri yang mayoritas adalah Muslim.

Begitu pula Presiden Mursi menegaskan dukungannya untuk Jihad ke Suriah, bahkan kemudian Mesir memutuskan hubungan diplomatiknya dengan rezim Suriah pimpinan Asad.

Seiring dengan itu, pada akhir Ramadhan lalu, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari balik tahanan Pasir Putih Nusakambangan, memberikan pernyataan sikap terhadap para pendukung Basyar Al Asad sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala, saya menyampaikan kepada saudara-saudara saya umat Islam, bahwa Basyar Asad laknatullah ‘alaih adalah kafir musyrik yang wajib diperangi.

Maka jika ada tokoh umat Islam, baik kiai, ustadz ataupun mubaligh, yang masih ragu-ragu atau tidak menyetujui jihad melawan Basyar Asad, agar umat Islam tidak shalat bermakmum kepadanya, karena Basyar Asad hakikatnya adalah pentolan thaghut yang wajib dikafiri, dijauhi dan diperangi oleh umat Islam.

Maka barangsiapa yang ragu-ragu mengkafirinya, itu berarti tidak kafir terhadap thaghut yang diwajibkan (untuk diingkari)  sebagaimana penegasan Allah dalam firman-Nya:

Baca Juga

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki  Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus, dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,” (QS Al-Baqarah : 256).

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah untuk mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya,” (QS An-Nisaa’ : 60).

Barangsiapa yang tidak kafir kepada thaghut, berarti tidak beriman kepada Allah Ta’ala. Maka siapa saja yang ragu-ragu untuk mengkafirkan dan menentang thaghut Basyar Asad, berarti Imannya kepada Allah rusak, dan janganlah umat Islam bermakmum di belakangnya.

Penjara Thaghut Pasir Putih, 28 Ramadhan 1434 H

Al-faqir Ilallah

Ustadz Abu-ttd-ust-abu-jpeg.image

(Abu Bakar Ba’asyir)

Baca Juga