Warga Jabar Minta Gubernurnya yang Ustadz Pimpin Aksi Tolak Ajang Maksiat Miss World

Ahmad Heryawan-2-jpeg.image
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

SALAM-ONLINE: Pergelaran kontes Miss World 2013 tinggal menghitung hari. Sentul, Jawa Barat akan menjadi puncak ajang ratu kecantikan yang telah ditolak oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. Lantas bagaimana suara warga Jawa Barat?

Sejumlah warga yang ditemui Islampos.com mengutarakan ketidaksetujuannya terhadap pelaksanaan Miss World. Satria, misalnya. Warga Depok ini mengungkapkan kontes Miss World tidak sejalan dengan kultur masyarakat Jawa Barat yang agamis dan menjaga norma kesopanan.

“Jelas-jelas saya sebagai warga Jawa Barat tidak setuju dengan kontes putri-putrian yang nggak bermutu ini,” katanya, Rabu (28/8).

Pria yang sehari-hari berjualan ini meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) untuk memimpin aksi para warga untuk mendemo kontes Miss World. Dia menilai Aher adalah sosok yang tepat, karena selain seorang gubernur, juga dikenal sebagai seorang Ustadz.

“Ayo dong Pak Aher, Anda sebagai pemimpin kami, jangan diam saja melihat kemungkaran di wilayah kita, khususnya Jawa Barat. Bila perlu Pak Aher pimpin kami aksi tolak Miss World. Kalau diam saja, saya sebagai warga betul-betul kecewa,” katanya.

Satria menegaskan tidak betul seorang gubernur tidak memiliki otoritas menolak Miss World. Aher, katanya, jelas mempunyai wewenang untuk tidak memberi izin, bahkan membubarkan acara itu. Jika Aher bisa memimpin aksi demo dukung Mursi dan tolak kekejaman militer Mesir, kenapa hal sama tidak dilakukan untuk ajang Miss World.

“Padahal kontes Miss World jelas-jelas batil seperti yang sudah diputuskan MUI,” ujarnya.

Ibnu, warga Jawa Barat asal Garut, juga meminta Gubernur dapat menjaga kenyamanan dan ketentraman warga. Para warga, menurutnya, merasa resah dengan rencana Kontes Miss World 2013 yang menjadikan daerah Jawa Barat sebagai puncak kontes.

“Buat apa kita punya pemimpin Ustadz kalau tidak bisa melindungi warganya dari ajang Miss World? Warga Jawa Barat pasti setuju kalau Pak Gubernur memimpin aksi untuk demo tolak Miss World,” sambutnya.

Pria yang sehari-hari menjadi karyawan ini menambahkan sah-sah saja gubernur memimpin aksi. Itu adalah hak seorang gubernur. Ingat, katanya, Jawa Barat adalah provinsi para ulama dan pesantren.

“Jangan sampai Jawa Barat berganti dengan julukan Provinsi maksiat gara-gara pemimpinnya setuju menyediakan tempat kontes pamer aurat,” tegasnya.

Sementara itu, Mahladi, warga Beji, amat berharap Aher mau berdiri di barisan paling depan untuk memimpin gerakan menolak Miss World. Apalagi ini adalah hajatannya Pusat. Maka selayaknya Pak Gubernur merasa keberatan bila Jawa Barat sebagai provinsi yang agamis dijadikan tempat pelaksanaan kontes berbau maksiat seperti itu.

“Ayo Pak Gubernur, pimpin kami menolak Miss World!” pintanya. (Islampos.com)

salam-online

Baca Juga
Baca Juga