Habib Rizieq: ‘Hary Tanoe Minoritas, Jangan Paksa Mayoritas’

Habib Rizieq Syihab-1-jpeg.imageBOGOR (SALAM-ONLINE): Tablig Akbar sudah banyak digelar, surat pernyataan penolakan sudah disebar, MUI sudah “berfatwa”–kontes Miss World merusak–dan MNC Group dengan Hary Tanoenya pun sudah didatangi–agar membatalkan ajang mungkar itu. Masih juga pekak dan bebal?

Dan, rupanya seruan umat Islam ini tak jua digubris oleh Pemerintah (pusat dan daerah–Bali), Kepolisian, dan sejumlah kementerian selain Kemenag. Bahkan boss MNC Group yang menjadi gugus depan kontes kecantikan ini pun, meski diemo, tetap tak peduli.

Sehari setelah digeruduk massa Forum Umat Islam (FUI), eh esoknya Hary Tanoe dan MNC malah menggelar jumpa pers untuk menegaskan ajang Miss World tetap digelar. Padahal saat bertemu dengan pimpinan FUI yang minta kontes itu dibatalkan, dia bilang, “Akan dibicarakan.”

“Dibicarakan” apanya? Kepada siapa “dibicarakan”? Yang terjadi malah MNC dan Hary Tanoe esoknya bikin konperensi pers di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013) sore. Artinya, Hary Tanoe menganggap angin lalu kedatangan massa FUI, Selasa (3/9/2013) siang itu.

Bagaimana dengan pemerintah? Mereka lebih mengutamakan kepentingan MNC Group ketimbang mendengar aspirasi masyarakat Indonesia. Pemerintah lebih membela kepentingan Hary Tanoe—yang padahal ajang Miss World itu merusak moral dan budaya bangsa—daripada bersama masyarakat menjaga akhlak. Padahal, jika memakai logika mayoritas-minoritas, suara terbanyaklah yang harus diutamakan.

“Pemerintah wajib patuhi fatwa MUI, Bukan Tunduk kepada Hari Tanoe,” seru Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab dalam tabligh akbar menolak Miss World 2013 di Masjid Raya Bogor, Kamis (5/9/2013), seperti dikutip Suara Islam Online.

Habib Rizieq juga menyerukan supaya Hary Tanoe tidak memaksakan kehendak kepada mayoritas umat. “Hari Tanoe Minoritas jangan memaksakan kepada mayoritas. Hentikan Miss World, tidak ada tawar menawar,” tegas Habib.

Penolakan terhadap dilaksanakannya ajang kemaksiatan Miss World 2013 secara serentak dilakukan umat Islam Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga yang merepresentasikan umat Islam Indonesia tegas menolak acara tersebut. Kementerian Agama yang dipimpin Suryadharma Ali juga menyatakan tunduk terhadap fatwa MUI.

Ormas-ormas dan tokoh Islam juga telah menyatakan penolakannya. Muhammadiyah, PBNU, FUI, FPI, HTI, Persis, Al Irsyad, Perti, LPOI, dan beragam ormas Islam lainnya—lebih dari 60 ormas Islam—sepakat, Miss World tidak boleh dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI. (Suara Islam Online), salam-online

Baca Juga
Baca Juga