DIVSOS-FUUI Tebar Qurban di Daerah Rawan Pemurtadan

FUUI-Madrasah Al Aqso yang halamannya akan dijadikan tempat shalat idul adha-jpeg.image
Madrasah Al Aqso yang halamannya akan digunakan sebagai tempat shalat Idul Adha

SALAM-ONLINE: Untuk membentengi akidah umat dari pemurtadan dengan segala macam modusnya, bukan hanya kristenisasi tapi juga pengaruh aliran-aliran sesat lainnya, tak terkecuali Ahmadiyah dan Syiah, perlu kita hadapi bersama.

Salah satu upaya turut membentengi akidah umat dari bahaya pengaruh-pengaruh sesat tersebut, Divisi Sosial Forum Ulama Ummat Indonesia (DIVSOS-FUUI) mengadakan program Tebar Qurban 1434 H di Desa Tenjo Waringin dan Kuta Waringin Selawu Tasik Malaya, Jawa Barat. Daerah ini merupakan kawasan minoritas Muslim. Mereka berada di tengah-tengah mayoritas penganut aliran sesat Ahmadiyah.

Menurut Atang, Koordinator Ikatan Masyarakat Korban Aliran Sesat Ahmadiyah (IMKASA), Desa Tenjo Waringin dan Desa Kuta Waringin Kecamatan Selawu Kabupaten Tasik Malaya, Jawa Barat, berpenduduk 8.500 orang. Dari jumlah penduduk kedua desa tersebut, masing-masing 4.500 orang terdaftar sebagai warga Desa Tenjo Waringin dan 4000 lainnya masuk menjadi warga Kuta Waringin.

Kedua desa yang berada di kaki Gunung Cikurai Tasik Malaya yang berhawa sejuk ini ternyata menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi lumbung dan tumbuh-kembangnya aliran sesat Ahmadiyah. Secara turun-temuran, keberadaan aliran ini sudah ada sejak setengah abad yang lalu. Data yang diperoleh dari Koordinator IMKASA, kini terdapat 3.000 orang penganut aliran sesat Ahmadiyah yang berdomisili di Desa Tenjo Waringin, dan 500 orang di Desa Kuta Waringin.

FUUI-Ketua FUUI KH Athian Ali sedang membimbing warga Tendjo Waringin-jpeg.image
Ketua FUUI KH Athian Ali M. Da’i sedang membimbing warga Tenjo Waringin

Seiring dengan kesadaran warga akan kehidupan  yang lurus dan benar sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan kehadiran beberapa ormas Islam mengadakan pembinaan di kedua daerah tersebut, kini sekitar 314 orang (126 KK) warga Tenjo Waringin dan 150 orang (57 KK) warga Kuta Waringin telah bersyahadat, Kembali Ke Pangkuan Islam.

Baca Juga

IMKASA senantiasa membina dan memfasilitasi warga yang mau Kembali ke Jalan Islam, baik secara individu maupun kolektif. Salah satu upaya yang pernah dilakukan IMKASA dalam memfasilitasi warga yang mau kembali ke ajaran Islam secara kolektif, adalah dengan mengantarkan 20 orang warga Tenjo Waringin Selawu Tasik Malaya bersyahadat Kembali, dibimbing oleh Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali M. Da’i, MA, disaksikan jamaah Majelis Ta’lim Syakhshiyyah Islamiyyah – FUUI, di Masjid Al Fajr Jl. Cijagra Raya Buah Batu Bandung, Sabtu, 29 Juni 2013 lalu.

Kedua divisi yang berada dalam naungan FUUI, Divisi Syakhshiyyah Islamiyyah (DSI) dan Divisi Sosial (DIVSOS), kini aktif terjun langsung dalam pembinaan warga di Desa Tenjo Waringin dan Kuta Waringin, di samping daerah rawan pemurtadan lainnya yang ada di Jawa Barat.

Pada momen Idul Adha tahun ini, DSI & DIVSOS – FUUI akan mengadakan shalat Idul Adha bersama kaum Muslim minoritas di Halaman Madrasah Diniyah Al Aqso Kampung Sukasari Desa Tenjo Waringin Selawu Tasik Malaya, Jawa Barat.

Program Tebar Hewan Kurban di daerah rawan pemurtadan yang sudah rutin dilaksanakan oleh DIVSOS – FUUI, untuk tahun ini akan memprioritaskan Desa Tenjo Waringin dan Kuta Waringin, di samping daerah lain yang juga menjadi sasaran distribusi hewan kurban.

FUUI-Ketua FUUI sedang menandatangani peng-Islaman kembali para penganut aliran sesat Ahmadiyah-jpeg.image
Ketua FUUI KH Athian Ali sedang menandatangani surat keterangan ikrar bersyahadat dari warga Tenjo Waringin

DIVSOS-FUUI menerima titipan dana Kurban sebesar Rp 2 juta/orang. Dana kurban tersebut bisa ditransfer melalui Bank Muamalat Indonesia Nomor Rekening: 101 007 2675. Mereka yang telah mentransfer dana kurbannya,  dimohon untuk mengonfirmasi kepada Iyus Djunaedi (087 821 624 802) atau Tardjono Abu Muas (081 223 723 714).

Baca Juga