Yaman Nyatakan Perang Terbuka Melawan Al-Qaidah

Yaman-Presiden Abdul Rabbu Mansour Hadi-1-jpeg.image
Abdul Rabbu Mansour Hadi

SANAA (SALAM-ONLINE): Yaman menyatakan perang terbuka melawan Al-Qaidah dan akan memburu anggota kelompok tersebut di mana pun mereka berada, demikian Presiden Abdul Rabbu Mansour Hadi mengatakan Kamis (15/5) kemarin.

Yaman kini menghadapi ancaman serangan balasan dari kelompok pejuang yang ingin mendirikan negara Islam di wilayah semenanjung Arab, lansir Reuters.

Dalam pernyataan pertama sejak tentara memulai operasi serangan untuk mengusir Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dari benteng pertahanannya, Hadi mengatakan bahwa pasukannya akan memburu anggota kelompok tersebut di provinsi bagian selatan, tengah, dan utara Yaman.

Sebelumnya pada dua tahun lalu, Yaman memulai operasi terbesar atas AQAP setelah munculnya serangkaian serangan terhadap sejumlah pejabat rezim, anggota pasukan keamanan dan sejumlah warga asing.

“Hadi memastikan bahwa pertempuran melawan kelompok itu bersifat terbuka. Oleh karena itu, tentara dan pasukan keamanan harus bersiap untuk menjalankan operasi pembersihan di Abyan, Maarib, Shabwa, dan Badya,” demikian kantor berita setempat melaporkan setelah presiden bertemu dengan Komisi Keamanan Tertinggi.

“Adalah hal yang penting untuk memburu mereka dengan kekuatan dan ketegasan,” kata Hadi.

Baca Juga

Sebelumnya, AQAP telah melakukan serangkaian serangan balasan di ibu kota Yaman, Sana’a, dan sekitarnya setelah benteng pertahanannya di Abyan dan Shabwa diserang.

Pada Jumat pekan lalu, empat tentara tewas dalam tembak-menembak dengan kelompok bersenjata di dekat istana kepresidenan, Sana’a. Pada Ahad (11/5), bom meledak di gedung polisi militer kota pantai Mukalla dan menewaskan setidaknya 10 tentara.

Stabilitas keamanan Yaman, yang pantainya berbatasan langsung dengan eksportir minyak terbesar dunia, Arab Saudi, menjadi salah satu perhatian internasional.

Amerika Serikat meningkatkan dukungannya terhadap rezim dan militer, termasuk di antaranya dengan mengirim serangan pesawat tak-berawak.

Kekerasan di Yaman bermula sejak 2011 saat demonstrasi besar-besaran berhasil menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh dari jabatannya. (Antara)

salam-online

Baca Juga