Pertempuran Makin Sengit di Irak

Irak-Pertempuran SEngit di Irak-ilustrasi-jpeg.imageBAGHDAD (SALAM-ONLINE): Pertempuran antara Mujahidin dengan pasukan pro-rezim Syiah Irak, berlanjut makin sengit di sekitar kota Tal Afar dan Baiji, di wilayah utara Irak.

Pasukan pejuang ISIS mencoba menguasai kota Tal Afar, yang terletak di jalur penting ke Suriah. Mereka menyatakan telah menguasai bandara Tal Afar.

Di tempat lain, pertempuran sengit juga tengah berlangsung di kota Baiji. Kelompok pejuang Islam telah mengepung kilang minyak terbesar Irak.

Produksi minyak di wilayah itu telah berhenti, yang memicu kepanikan dan kekhawatiran pasokan bahan bakar minyak di bagian lain negara itu.

Sementara itu, para pendukung pemimpin Syiah Muqtada al-Sadr terus memperkuat diri di ibu kota Baghdad.

Pertempuran sengit ini terjadi sehari setelah AS mengatakan akan mengirim sekitar 300 penasihat militer untuk membantu memerangi Mujahidin.

Presiden Barack Obama telah menekankan bahwa pasukan AS tidak akan berperang di Irak.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry diharapkan melakukan perjalanan ke Irak segera untuk menekan kabinet negara itu agar dapat meredakan ketegangan antara kelompok yang tengah berperang.

Baca Juga

Pemimpin tertinggi ‘ulama’ Syiah di Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, menyerukan pemerintah baru hasil pemilu agar segera dibentuk untuk “memperbaiki kesalahan masa lalu” serta “dapat diterima secara luas”.

Para wartawan mengatakan, ucapan Ali al-Sistani ini merupakan kritik terhadap Perdana Menteri Irak, Nouri Maliki.

Maliki dituduh mengedepankan kebijakan yang mendorong beberapa kelompok pejuang Islam bergabung dengan ISIS, yang telah memperoleh kemajuan pesat dalam beberapa hari terakhir.

Sekitar 500.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di kota terbesar kedua di negara itu, Mosul, yang telah dikuasai Mujahidin pada pekan lalu.

PBB memperkirakan sekitar satu juta orang telah mengungsi di Irak sebagai akibat aksi-aksi kekerasan pada tahun ini. (bbc)

salam-online

Baca Juga