Majelis Mujahidin Menilai Perintah Panglima TNI Bakar Bendera ISIS Bisa Pancing Konflik Horizontal

Majelis MUjahidin Saat Konferensi Pers Daulah Al-Baghdadi (ISIS atau IS)-Sabtu-9-8-2014-jpeg.image
Majelis Mujahidin Saat Konferensi Pers Daulah Al-Baghdadi (ISIS/IS)-Sabtu-(9/8/2014) di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Seruan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk membakar bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)—kini berubah menjadi Islamic State (IS) atau Daulah Al-Baghdadi—yang  bertuliskan kalimat Tauhid ‘Laa ilaaha illallaah’ dan stempel Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallamdinilai oleh Majelis Mujahidin sebagai over acting.

“Jika hal itu dilakukan, tidak bisa dibayangkan terjadinya konflik horizontal, karena kalimat tauhid ‘Laa Ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullah‘ bukan milik kaum ISIS melainkan milik umat Islam,” kata Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Irfan S Awwas dalam konferensi pers Majelis Mujahidin menyikapi Daulah Al Baghdadi/IS, Sabtu (9/8/2014).

Majelis Mujahidin, menurut Ustadz Irfan menilai, perintah itu sangat emosional dan provokatif dari aparat negara, yang seharusnya bisa lebih santun menyikapi masalah ini. Sebab, pernyataan itu bisa memancing terjadinya konflik horizontal antar warga bangsa.

“Bagaimana jika dengan alasan membakar bendera ISIS itu, non-Muslim ikut membakar dan umat Islam balik membakar lambang agama lain, atau membakar gereja. Apakah aparat keamanan akan dapat mengendalikannya?” ujarnya

Baca Juga

Terkait ucapan Moeldoko ini, Irfan mengungkap, ia sudah mendapatkan laporan dari laskar Mujahidin di Tobelo, Maluku, akan adanya sekelompok orang Kristen yang membeli atau memproduksi sejumlah bendera ISIS/IS untuk kemudian dibakar. Tentunya ini memancing perang antar agama. “Mujahidin akan menghadapi masalah ini paling depan,” ucap Ustadz Irfan.

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko, seperti dilansir metrotvnews.com, Kamis (7/8) menegaskan bahwa Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)/IS tidak boleh berkembang di Indonesia. Bahkan Moeldoko memerintahkan untuk membakar bendera ISIS/IS jika masih ada yang berkibar.

“Saya sampaikan, kalau perlu bakar benderanya (ISIS). Kita hanya punya bendera satu, merah putih, tidak ada bendera lain,” kata Moeldoko kepada media setelah memberikan pembekalan kepada ratusan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2014 di Aula Markas Komando Paskhas Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (7/8) lalu. (arrahmah.com)

salam-online

Baca Juga