Trauma Perang, Banyak Tentara Zionis yang Mengidap Kelainan Jiwa
GAZA (SALAM-ONLINE): Frustrasi akibat serangan perlawanan dari pejuang Gaza, tentara Zionis menggambarkan situasi di bawah balasan Brigade Izzuddin Al-Qassam di desa Gaza Al-Atatreh mirip dengan “bebek yang duduk” dalam “lapangan tembak“, sebagaimana dilansir MEMO pada Senin (18/8/2014).
Channel 2 bahkan melaporkan, seorang tentara dari unit elit pasukan Zionis, mengatakan bahwa “masa tenang kemanusiaan” selama invasi darat tidak mendukung kenyamanan para tentara. Mereka merasa dihantui bayangan senjata Al-Qassam, padahal mereka tidak tahu di mana dan apa yang sedang dilakukan para pejuang itu.
Menurut laporan para serdadu Zionis itu, para pejuang Al-Qassam mengeksploitasi jeda untuk mereposisikan diri mereka sendiri dan “kami (seolah) menjadi bebek di lapangan tembak Al-Qassam”.
Salah seorang serdadu penjajah itu mengatakan, mereka paling takut terhadap mortir, “yang menghujani mereka layaknya air jatuh dari langit“. Dia juga mengakui bahwa kekhawatiran itu bertambah parah saat pesawat yang biasanya datang (sebagai bala bantuan) terlambat untuk menyerang posisi milisi, saat dimana pasukan darat gagal menghentikan aksi perlawanan Al-Qassam.
Para sedadu Zionis mengatakan, sebelumnya mereka diberitahu bahwa mereka akan diganti setelah sepekan pertempuran. Ketika sedang dalam perjalanan dari Gaza, mereka menyerukan angkatan udara (AU) untuk menutupi penarikan diri mereka, tetapi pihak AU menolak. Dengan demikian, mereka berada di bawah berondongan rudal mortar, sehingga lima anggota mereka luka-luka.
Salah satu serdadu mengatakan, itu adalah keajaiban bahwa tidak ada yang tewas dalam insiden itu. Namun, kelalaian pada operasi tersebut menyebabkan banyak tentara mengalami “cedera psikologis”. Kini banyak dari tentara Zionis mengalami kelainan jiwa dan harus mengalami perawatan intensif di bawah pengawasan psikiater ahli di rumah sakit jiwa. (adibahasan/arrahmah.com)
salam-online