Seorang Muslim Digantung dan Dibakar, Bangui Kembali Bergolak

Central African Republic support
Seorang anggota pasukan perdamaian di Bangui

BANGUI (SALAM-ONLINE): Tembakan dan ledakan terdengar di ibukota Republik Afrika Tengah, Bangui, pada Kamis (9/10/2014). Republik Afrika Tengah (CAR) kembali bergolak dalam pertempuran yang menyebabkan sedikitnya delapan orang terbunuh dan 25 orang terluka, demikian laporan PBB dan Palang Merah Republik Afrika Tengah, sebagaimana dilansir WorldBulletin.

Human Rights Watch mengatakan bahwa kerusuhan ini merupakan yang paling serius dalam beberapa bulan ini di Afrika Tengah. Ribuan orang meregang nyawa dan lebih dari 1 juta jiwa telah melarikan diri dalam dua tahun konflik mematikan di negara itu.

Jalan-jalan kosong, toko-toko tutup dan para pemuda memblokir jalan-jalan dengan barikade dalam kerusuhan yang berpusat di lingkungan KM-5 yang penduduknya sebagian besar adalah Muslim.

Kekerasan dimulai pada Selasa (7/10) ketika seorang pria Muslim digantung, dipenggal dan dibakar oleh massa.

“Sekitar 3.000 orang telah melarikan diri ke kota Bimbo, barat daya dari ibukota, karena bentrokan itu,” kata seorang juru bicara PBB.

“Petugas kesehatan melaporkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata mencoba memasuki rumah sakit di sana dan satu anak tewas dan melukai lainnya,” kata juru bicara itu.

Akibat bentrokan tersebut, cabang Palang Merah di negara itu terpaksa menghentikan operasinya untuk menolong korban tewas dan terluka. Tujuh orang tewas dan 25 luka-luka di Bangui pekan ini. Menjelang sore, tembakan mereda, kata seorang saksi mata.

Baca Juga

Konflik semakin memanas di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah yang dilanda perang, setelah seorang pria Muslim dibakar sampai mati oleh massa Kristen pada Selasa (7/10). Kerusuhan dilaporkan meledak di lingkungan yang berpenduduk mayoritas Muslim di kota ini.

Menurut saksi mata, seorang Muslim muda dibakar sampai mati di lingkungan mayoritas Kristen di Gobongo pada Selasa (7/10).

Satu hari kemudian, Palang Merah negara itu menemukan tubuh hangus itu dan membawanya ke Masjid Ali Babolo di lingkungan PK5 yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Tindakan kejam terhadap Muslim ini memicu kemarahan warga Muslim di lingkungan tersebut. Para pemuda yang marah berunjuk rasa ke kantor PBB untuk memprotes pembunuhan kejam itu, kata saksi mengatakan kepada Anadolu Agency.

Para pengunjuk rasa juga membakar beberapa toko saat dalam perjalanan ke kantor PBB. Para saksi itu juga menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB berusaha untuk mengendalikan situasi ini. (arrahmah.com)

salam-online

Baca Juga