Sempat Duduki Kota Houta, Laskar Pejuang Al-Qaidah Dipaksa Mundur oleh Tentara Yaman
HOUTA (SALAM-ONLINE): Para laskar pejuang Al-Qaidah sempat menduduki ibukota sebuah provinsi di Yaman selatan (Al-Houta) Jumat (20/3) malam lalu dengan menewaskan sekitar 20 tentara rezim, sebelum dipaksa mundur kembali oleh tentara, demikian klaim para pejabat rezim boneka di Yaman.
Pertempuran berlangsung selama berjam-jam setelah serangan bom menewaskan 137 orang di ibukota Sana’a.
Para pejuang Islam Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dipaksa untuk mundur Jumat larut malam dari Al-Houta setelah sempat bertahan selama beberapa jam.
Dua brigade tentara kemudian memasuki ibukota Provinsi Lahj itu. Tidak diketahui berapa orang yang gugur di pihak Al-Qaidah.
Houta hanya berjarak 30 km dari pelabuan Aden di tepi Samudera India di mana Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menjalankan pemerintahan sementara sejak melarikan diri dari penahanan rumah di Sana’a oleh milisi Houtsi yang kini menguasai Sana’a.
Yaman diamuk perang sejak tahun lalu ketika milisi Houtsi bergerak dari basis mereka di utara yang membuat pasukan keamanan tersingkir dan memberi ruang kepada AQAP untuk bebas beroperasi.
Dalam dua hari terakhir, pesawat-pesawat tak beridentitas mengebom istana Aden yang digunakan Hadi.
Negara-negara Barat dan negara-negara Teluk tetangga Yaman memandang AQAP sebagai tangan Al-Qaidah yang paling berbahaya setelah berencana mengebom maskapai-maskapai internasional dan melancarkan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi.
Washington mengerahkan pesawat tanpa awak untuk memerangi kelompok pejuang Islam di Yaman, demikian lapor Reuters. (Antara)
salam-online