Dukung ‘Parade Tauhid’ di Solo, Komisi Hukum MUI: “Pemurtadan Harus Dilawan”

Anton Tabah Pegang Mik-jpeg.image
Anton Tabah sedang menyampaikan taushiyahnya

SOLO (SALAM-ONLINE): Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyatakan dukungannya terhadap rencana umat Islam Solo untuk menggelar ‘Parade Tauhid’.

Pernyataan ini disampaikan oleh anggota Komisi Hukum MUI Pusat Brigjen Pol (Purn) Anton Tabah di Gedung Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) Pusat Mangkunegaran Solo, Ahad (10/5) dalam forum silaturahmi antar elemen Muslim yang diselenggarakan pengurus MTA Pusat di Surakarta.

Anton Tabah juga diminta untuk menyampaikan taushiyahnya di hadapan ribuan jamaah ‘Jihad Pagi’ (Mengaji Ahad Pagi). Dalam Forum ini hadir Ustadz Ahmad Sukina (Ketua Umum MTA), Prof Dr Zaenal Arifin Adnan, dr, Sp, Pd, AR-FINASIM (Ketua MUI Solo), Dr Muinudinillah Basri, MA (Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta/DSKS), KH Wahyudin (Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki), Edi Lukito, SH (Ketua Laskar Umat Islam Surakarta/LUIS), Basyuno (Ketua FUI Klaten) dan beberapa tokoh Islam dari Sukoharjo dan Wonogiri.

Selain anggota Komisi Hukum MUI Pusat, Anton Tabah juga menjabat sebagai anggota Dewan Pakar KAHMI, Dewan Pakar ICMI, Dewan Pembina Jurnalis Muslim Indonesia dan April lalu didaulat sebagai Ketua Penanggulangan Penodaaan Agama.

Di depan ribuan jamaah MTA, Anton Tabah mendukung dan mengimbau kepada umat Islam Solo Raya bahkan DIY untuk mengikuti parade Tauhid Menyambut Ramadhan 1436 H yang akan berlangsung pada Sabtu 16 Mei 2015 mulai pukul 07.00 pagi dengan rute masjid kota Barat hingga Bundaran Gladag.

Sebelumnya diberitakan, pada 29 April 2015 lalu Kota Solo dikejutkan dengan acara pawai ‘Kirab Salib’. Parahnya lagi, diberitakan, acara ‘Kirab Salib’ itu diikuti dan dijaga oleh Banser NU.

Baca Juga

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo H. Helmy Akhmad Sakdilah, SE, kemudian menyampaikan bantahannya.

Helmy menyampaikan bantahan itu dalam forum silaturrahmi yang diprakarsai oleh Dandim Solo Letkol Inf Chrisbianto Arimurti di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0735 Solo, Ahad (10/5).

“Saat itu saya masih berada di luar kota, dan saya sudah cek ke Komandan Banser bahwa tidak ada anggota Banser yang ikut mengamankan Kirab Salib,” jelas Helmy dalam rilis yang diterima redaksi, Ahad (10/5).

Maka, ‘Parade Tauhid’ yang akan digelar, sekaligus menyambut bulan Ramadhan, adalah sangat penting untuk menegaskan bahwa Solo adalah kota yang ingin membersihkan diri dari semua ajaran dan paham syirik, kufur, sesat dan menyesatkan, termasuk dari segala upaya kristenisasi dan pemurtadan yang menyasar umat Islam di kota ini.

“Permutadan harus dilawan,” seru Anton Tabah. Ia mengaku memiliki data, bahwa umat Islam di Indonesia saat ini hanya tinggal kurang lebih 75%. Pertumbuhan tempat ibadah non-Muslim jauh lebih pesat jika dibanding dengan pertumbuhan masjid. (Endro Sudarsono/salam-online)

Baca Juga