Kapal Militer Turki Bergerak ke Selat Malaka untuk Bantu Muslim Rohingya

Perdana Menteri Ahmed davutoglu saat menjabat Menlu Turki mengunjungi Muslim Rohingya di Arakan beberapa tahun lalu-jpeg.image
Perdana Menteri Ahmed davutoglu saat menjabat Menlu Turki mengunjungi Muslim Rohingya di Arakan dan memberikan bantuan beberapa tahun lalu

ANKARA (SALAM-ONLINE): Angkatan laut Turki sedang melakukan upaya untuk membantu Muslim Rohingya yang terdampar di lepas pantai Thailand dan Malaysia, kata Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.

Davutoglu di Istana Çankaya mengatakan pada Selasa (19/5) bahwa Turki telah melakukan upaya yang terbaik untuk membantu Muslim Rohingya di tengah laut, bekerjasama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Dilansir Hurriyet Daily News, Selasa (19/5), kapal Angkatan Laut Turki sudah berlayar menuju Selat Malaka.

Sebanyak 7.000 hingga 8.000 pengungsi Muslim Rohingya saat ini diduga berada di Selat Malaka. Mereka terpaksa melarikan diri dari negaranya, karena penindasan yang mereka terima dari rezim Myanmar, dan bermaksud hijrah ke Malaysia.

Namun, bukan bantuan yang mereka dapatkan, justru ribuan pengungsi Muslim itu mendapatkan tindakan kekerasan dari jaringan perdagangan manusia di Thailand.

Kapal yang membawa sekitar 500 pengungsi Muslim Rohingya terdampar di barat Indonesia pada Ahad 10 Mei lalu. Sejumlah pengungsi membutuhkan perawatan medis.

Baca Juga

Para pria, wanita dan anak-anak tiba di dua kapal terpisah, kata Steve Hamilton, wakil kepala misi di IOM di Jakarta.

Muslim Rohingya menurut PBB adalah etnis minoritas di Myanmar yang paling teraniaya di abad ini. Mereka telah menderita selama beberapa dekade akibat diskriminasi dan penindasan yang mereka dapatkan dari mayoritas Buddha dan penguasa Myanmar.

Serangan terhadap Muslim Rohingya oleh massa mayoritas Buddha dalam tiga tahun terakhir telah memicu eksodus besar-besaran etnis minoritas tersebut dari kampung dan tanah kelahiran mereka sendiri di Myanmar (Burma).

Dilaporkan, kesehatan para pengungsi itu terus memburuk. Puluhan di antara mereka dilaporkan meninggal dalam perjalanan akibat kelaparan dan siksaan yang mereka terima dari para awak kapal. (mus/salamonline)

Sumber: Hurriyet Daily News

Baca Juga