Ketua Ikatan Ulama Syam: “Karena Dibantu Iran, Rezim Asad Bertahan”

P1050409
Syaikh DR Osama Abdulkarim Ar-Rifai

ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Sejak awal rakyat Suriah menggelar revolusi ini secara spontanitas lantaran penindasan yang mereka alami selama hampir setengah abad. Dalam enam bulan pertama revolusi, rakyat Suriah melakukannya dengan damai, tapi rezim Basyar Asad menghadapi mereka dengan kekerasan dan kekuatan militer.

“Rezim Suriah menghadapi massa dengan tangan besi dan kekuatan militer. Akhirnya mau tak mau, yang tadinya rakyat protes dengan damai, maka dalam rangka bertahan dan membela diri, terpaksa kami juga harus mengangkat senjata,” ungkap Ketua Ikatan Ulama Syam Syaikh DR Osama Abdulkarim Ar-Rifai saat ditemui delegasi kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) di kantornya di Istanbul, Ahad (31/5).

Syaikh Osama menekankan bahwa motif dan dasar perjuangan pemuda dan kaum Muslimin Suriah adalah atas dasar Islam. Dan revolusi ini sudah berlangsung lebih dari 4 tahun. Sekarang memasuki tahun ke-5.

Baca Juga

Menurut Syaikh Osama, sebenarnya rezim Basyar Asad itu sudah lemah. Jika tidak dibackup oleh Syiah Iran, maka rezim Asad ini sudah tumbang. “Tetapi karena dibackup Iran secara militer dengan tentara garda dan milisi dukungannya, ‘Hizbullah’, maka rezim Asad masih bertahan,” tutur Ketua Majelis Islam Suriah ini.

Karenanya, Syaikh Osama menyesalkan, adanya pembiaran Barat, termasuk Amerika, terhadap manuver Iran ini. “Padahal rezim Suriah sudah tidak memiliki kekuatan lagi, tetapi karena dibantu Iran, maka rezim Asad masih bertahan,” ujarnya.

“Karena itu bisa dibilang, Suriah saat ini adalah jajahan Iran,” tandasnya. (mus/salamonline)

Baca Juga