Shalat Id, Umat Islam Papua Diserang dan Masjid Dibakar, Kapolri Minta Masing-masing Pihak Berdamai

Papua-Kerusuhan di Tolikara, Papua, pada hari raya Idul Fitri 17 Juli 2015, Metrotv-Ricardo Hutahaean-jpeg.image
Shalat Id bubar setelah sekelompok orang menyerang dan membakar mushalla di Tolikara, Papua, pada hari raya Idul Fitri 17 Juli 2015 (Foto: Metrotv/Ricardo Hutahaean)

TOLIKARA (SALAM-ONLINE): Kekacauan terjadi pada pelaksanaan shalat Idul Fitri 1436 Hijriah di Kabupaten Tolikara, Papua. Jamaah shalat Id di kabupaten itu diserang sekitar 300 orang penyerang. Sebuah masjid dilempar dan dibakar. Warga setempat jadi ketakutan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIT tadi pagi, Jumat 17 Juli. Seperti diberitakan Metrotvnews, Jumat (17/7), saat kejadian Umat Islam tengah melaksanakan shalat Id di halaman Koramil 1702/JWY. Saat imam baru mengucapkan takbir pertama, tiba-tiba beberapa orang mendekati jemaah dan berteriak.

Jemaah bubar dan menyelamatkan diri ke markas Koramil. Sejam kemudian, orang-orang itu melempari Masjid Baitul Muttaqin yang berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka juga membakar rumah ibadah tersebut. Selain masjid, enam rumah dan sebelas kios milik umat Islam pun menjadi sasaran amukan orang-orang yang ditaksir sekitar 70 orang itu.

Petugas gabungan mengantisipasi kerusuhan berlanjut. Alasan pengrusakan dan pembakaran tersebut pun belum diketahui.

Dari Jakarta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti angkat bicara terkait insiden pelemparan dan pembakaran masjid saat pelaksanaan salat Idul Fitri di Kabupaten Tolikara, Papua, itu. Hingga kini, kata Kapolri, Wakapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Rozak masih menangani kasus tersebut.

Baca Juga

Kapolri menduga alasan sekelompok orang melakukan itu karena tidak suka dengan bunyi speaker yang kencang. Namun Kapolri meminta kasus itu ditangani secara damai.

“Masing-masing pihak diharapkan berdamai, kalau perlu lewat tokoh-tokoh juga dikumpulkan agar diselesaikan bersama,” kata Badrodin di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (17/7/2015).

“Persoalannya, ada ketidaksukaan karena pasang speaker keras-keras di lapangan. Mereka yang tidak suka minta untuk dibubarkan,” pungkasnya.

Sumber: Metrotvnews.com

Baca Juga