Raja Salman Desak ‘Pemimpin Dunia’ dan DK PBB untuk Membendung Aksi Kekerasan Zionis di Al-Aqsha

Raja Salman Abdul Aziz-3-jpeg.image
Raja Salman Abdul Aziz

PALESTINA (SALAM-ONLINE): Protes pecah setelah shalat Jumat (18/9) kemarin di Tepi Barat dan kawasan Al-Aqsha. Polisi Zionis menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemuda Palestina yang ramai-ramai melemparkan batu ke arah pasukan penjajah itu.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan delapan warga Palestina terluka parah setelah ditembak oleh tentara penjajah. “Sekitar 20 lainnya mengalami luka ringan dalam bentrokan dengan tentara Zionis,” demikian bunyi pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina seperti dikutip Aljazeera, Sabtu (19/9).

Warga Palestina juga bentrok dengan pasukan Zionis di Hebron, Qalandia dan tempat lain di Tepi Barat yang diduduki.

Sejak Zionis Yahudi merebut Yerusalem Timur dari Yordania pada 1967, orang-orang Yahudi telah diizinkan untuk mengunjungi, tetapi tidak berdoa, di komplek Al-Aqsha.

Itu berlaku di bawah pembagian peran, yaitu otoritas Muslim mengelola urusan agama dan situs sipil di bawah pengawasan Yordania, sementara polisi penjajah mengawasi keamanan.

Otoritas Palestina mengatakan dalam dua bulan terakhir telah terjadi perkembangan baru, dimana Zionis membatasi umat Islam ke Al-Aqsha ketika banyak orang Yahudi mengunjungi salah satu tempat suci kaum Muslimin tersebut, khususnya menjelang dan saat mereka merayakan tahun baru Yahudi.

Raja Salman Abdul Aziz dari Arab Saudi pun marah. Khodimul Haramain al-Syarifain itu menelepon para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Baca Juga

Raja Salman mendesak mereka untuk mengambil tindakan tegas di Dewan Keamanan PBB untuk membendung aksi kekerasan yang dilakukan Zionis, demikian Aljazeera, Sabtu (19/9), mengutip Saudi Press Agency, melaporkan.

Raja Salman mendesak kepada mereka yang disebut sebagai “pemimpin dunia” itu agar menyatakan penolakannya atas serangan yang dilakukan Zionis terhadap Al-Aqsha.

Di Jakarta, Dubes Arab Saudi Syaikh Mustafa Ibrahim al-Mubarak menegaskan, bahwa pemerintah Saudi meminta kepada seluruh pemimpin dunia, termasuk para pemimpin negara-negara Islam, untuk melakukan intervensi demi keamanan di Masjid Al-Aqsha.

“Upaya yang dilakukan tentara Zionis dengan masuk dan menyerbu Al-Aqsha telah menimbulkan ketakutan,” kata Mustafa dalam konferensi pers di Kedubes Saudi di Jakarta, Jumat (18/9).

Ketakutan itu, bukan hanya dialami jamaah yang sedang shalat, tetapi juga masyarakat Palestina serta umat Islam lainnya yang ada di tempat suci itu,” ujar Mustafa. (mus)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga