Rapat Koordinasi MUI, Ormas Islam Bogor dengan Kapolres, Dandim dan Pemkot Tolak Acara Syiah

Bogor-pertemuan para ulama Bogor dengan Kapolres-SF-jpeg.image
Pertemuan (Rakor) Ulama dan Ormas Islam Kota Bogor dengan Kapolres, Dandim dan Pemkot

BOGOR (SALAM-ONLINE): Sejumlah tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor serta ormas Islam Bogor pada Rabu (21/10) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kapolres Kota Bogor AKBP Andi Herindra Rahmawan, Dandim Kota Bogor Letnan Kolonel Inf Mukhamad Albar dan Pemkot untuk meminta aparat keamanan melarang kegiatan kelompok Syiah di kota itu.

“Sehubungan ada rencana acara Asy-Syura pada Muharram ini oleh kelompok Syiah, maka MUI dengan ormas-ormas Islam meminta supaya kegiatan itu tidak boleh dilaksanakan sebab ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam,” kata Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, dalam Rakor yang dilaksanakan pada Rabu (21/10) kemarin.

Ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam. “Rukun imannya beda, rukun Islamnya beda. Jadi mereka sudah berbeda dengan Islam. Karena itu, khawatir menimbulkan keresahan di masyarakat, maka kita minta acara mereka bisa dicegah,” tegasnya.

Selama ini, selama puluhan tahun belum pernah ada acara Muharram dari kelompok Syiah di Bogor. “Yang ada itu umat Islam berpuasa 9-10 Muharram atau biasanya ada lebaran anak yatim,” imbuhnya.

Atas permintaan para ulama itu, pihak aparat berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah acara Syiah tersebut.

Rakor dengan Kapolres, Dandim, Pemkot, dengan MUI, FORKAMI, wakil ormas, itu dihadiri oleh KH Adam Ibrahim (Ketum MUI Kota Bogor), H. Rahmat E. Sulaeman (Penasihat MUI), H. Hotib Malik (Direktur BAZ Kota Bogor), H. Zaelal Syukri (Ketua FKUB Kota Bogor), Kol. H. Mustaqim (anggota Komisi Pengawasan Aliran Sesat), H. Jejen H (Sekretarus MUI), Ustadz Dhani (KCR/DDII/Komisi 4 MUI), H.Ahmad Iman (Ketua FORKAMI) Ustadz Ari (FORKAMI), Ustadz Nur Sukma (Wakil ketua ANNAS Bogor), Ustadz Abu Ahmad (Komandan Laskar HASMI), dan lainnya.
Dari jajaran aparat, hadir Kapolres dan jajarannya, Dandim dan jajarannya dan H. Ade Syarif dari Pemkot Bogor.

Baca Juga

Bogor-pertemuan para ulama bogor dengan kapolres-sf-2-jpeg.imageHasil rapat memutuskan bahwa MUSPIDA Sepakat acara-acara Syiah yang akan diadakan di Pasir Kuda atau di wilayah Kota Bogor lainnya tidak boleh ada dan tidak terjadi, demi kondusivitas keamananan dan ketentraman masyarakat Bogor.

Aparat Kepolisian, Pemkot dan Kodim bersama warga masyarakat Muslim Bogor akan melakukan upaya pencegahan dan pembubaran acara yang diagendakan oleh kelompok Syiah.

Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani bersama surat pernyataan penolakan secara resmi yang oleh seluruh peserta yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut, baik dari unsur pengurus MUI maupun ormas Islam lainnya seperti FORKAMI, HASMI, FORSILA, GEMMA dan ANAS.

Sebelum digelarnya rapat koordinasi, beredar surat ini:

Bogor-Surat Habib Abdullah Assegaf-jpeg.imageDi Bogor, perayaan Asyura akan dilaksanakan di Masjid Al-A’dhom, Jl Siti Hasanah Babakan Sukamantri RT 04/07 Kel. Pasirkuda Kec Bogor Barat. Puncak pelaksanannya pada Jumat 23 oktober 2015 pukul 14.00 WIB. Jumlah jemaah diperkirakan sekitar 400 orang. Penanggung jawab Abdullah bin Assegaf. Sebelum pelaksanaan puncaknya pada Jumat 23 Oktober, sudah dimulai pengajian rutin sejak Selasa 13 Oktober s/d 22 Oktober 2015 pukul 19.00 s/d 21.30 oleh jemaah Syiah di Masjid Al-A’dhom yang dipimpin oleh Mansyur, Muhammad al Masih dan Abdullah bin Assegaf.

Pihak penanggung jawab seperti tersebut di atas pada Rabu (21/10) sore telah didatangi oleh Muspida untuk menyampaikan hasil rakor yang melarang acara Syiah di Kota Bogor, demikian sumber MUI Kota Bogor mengatakan. Namun ada inforasi yang menyebutkan bahwa kelompok Syiah akan memajukan acara puncak Asyura itu pada hari ini, Kamis (22/10). karenanya, sejumlah ormas Islam dilaporkan tengah berkoordinasi dengan pihak aparat. (sf)

Baca Juga