Dunia dalam Keadaan Kacau Balau, Peggy Melati Sukma Ajak Media Berjihad Lawan Zionis

Jpeg
Peggy Melati Sukma saat Konferensi Pers ‘Doa & Cinta untuk Kemanusiaan di Bumi Syam’, Ahad (1/11) di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta Pusat (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Revolusi pisau yang terjadi sejak awal Oktober sampai hari ini di Palestina, dipicu oleh perilaku Zionis yang dengan secara paksa mengeluarkan saudara-saudara kita dari Masjidil Aqsha dan melarang kaum Muslimin untuk mengunjungi dan beribadah di salah satu tempat suci umat Islam itu.

“Perempuan dan anak-anak menjadi sasaran kezaliman para penjajah di bumi Syam, sebab perempuan adalah sarana dari Allah Ta’ala untuk melahirkan generasi penerus dan anak-anak adalah generasi yang meneruskan perjuangan,” kata mantan aktris Peggy Melati Sukma dalam acara konferensi pers ‘Doa dan Cinta untuk Kemanusiaan di Syam’ yang digelar di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta, Ahad (1/11).

Peggy yang juga mantan penyanyi ini menyampaikan bahwa dirinya sudah meninggalkan dunia artis dan kini aktif di bidang sosial untuk peduli dan membantu umat Islam di Bumi Syam, yaitu Palestina dan Suriah.

Ia menyebutkan ada upaya sistematis yang dilakukan oleh Zionis terhadap umat Islam di Palestina untuk mengorbankan anak-anak dan wanita.

Selain itu, menurut Peggy, dari data yang dikumpulkannya menunjukkan sampai hari ini korban yang terluka dari pihak Muslim Palestina mencapai sekitar 7.200 orang dan 90 persennya adalah rakyat sipil. Sementara yang gugur syahid ada 74 orang, rata-rata berusia 13-25 tahun, dan beberapa di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Baca Juga

Peggy memandang perlunya untuk melakukan perlawanan kepada Zionis melalui media dan dunia maya.

“Hal ini juga sudah dilakukan oleh para pemuda Palestina. Yang ingin saya ingatkan kepada teman-teman media, selalu ada cara untuk melakukan jihad dalam keadaan dunia yang sudah semakin kacau balau dan tak tentu arah ini, melalui pena yang teman-teman miliki, melalui jari jemari yang teman-teman miliki. Semoga nanti akan memberikan saksi di hari penghisaban (hari kiamat),” harapnya.

Perlawanan terhadap Zionis, tutur Peggy, harus dilakukan melalui berbagai lini, baik media maupun bantuan kemanusiaan, bukan dengan doa saja.

“Perlawanan yang dilakukan ini harus dari segala lini. Ustadz-ustadz kita mengingatkan, Ad du’aa silaahul mu’min’ (doa adalah senjatanya orang beriman). Itu jugalah yang kawan-kawan dari Palestina sering sampaikan. ‘Tolong jangan lupa kirimkan senjata bagi kami, tapi bukan senjata untuk bertempur, malainkan doa’,” ungkap Peggy seraya mengutip permintaan saudara-saudara Muslim Palestina. (EZ/salam-online)

Baca Juga