
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kasus penagkapan Siyono pada Selasa (8/3) oleh Densus 88 yang berujung pada meninggalnya aktivis pendidikan anak itu saat dipulangkan pada Jumat (13/3), membuat Komnas HAM turun ke lapangan untuk melakukan investigasi.
“Secepatnya Komnas HAM akan menginvestigasi kasus tersebut,” kata Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution seperti dikutip oleh sejumlah media online, Ahad (13/3).
Maneger menegaskan, Komnas HAM menolak tindakan kekerasan yang dilakukan aparat Densus terhadap warga negara. Kepolisian, ujarnya, harus transparan dan mengklarifikasi secara jelas tentang penyebab kematian Siyono yang ditangkap pada Selasa (8/3) lalu.
“Siapapun yang mencintai kemanusiaan tentu tidak bersetuju dengan tindakan kekerasan,” tegasnya.
Jika benar ada indikasi penganiyaan terhadap Siyono, kata Maneger, maka hal itu sudah melampaui batas kewarasan nalar kemanusiaan. DPR RI sebaiknya mempertimbangkan kembali kenaikan anggaran BNPT dan Densus 88, pintanya.
“Dengan pendanaan seperti sekarang saja, kinerjanya sedemikian mengecewakan, apalagi kalau ditambah? DPR RI patut hati-hati dengan rencana revisi UU Pemberantasan Terorisme. Dengan UU yang ada sekarang saja perlakuannya sudah sedemikian keterlaluan, apalagi kalau kewenangannya diperkuat?” ujar Maneger.
Hal senada juga disampaikan oleh pengurus PP Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya kepada wartawan, Ahad (13/3) pagi (s)