KLATEN (SALAM-ONLINE): Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Pemuda Muhammadiyah menggelar Apel Akbar yang diikuti ribuan anggota Kokam se Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta di Alun-alun Klaten, Jateng, Jumat (27/5) pagi.
Apel Akbar ini bertujuan meneguhkan kambali komitmen Pemuda Muhammadiyah untuk menjaga Indonesia yang berkemajuan.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) yang hadir bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Dandim Klaten Kolonel Maruli Simanjuntak dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam orasi kebangsaannya menyatakan bahwa apel Kokam ini memberikan begitu banyak makna.
“Bahwa terbukti di sini merupakan titik temu antara lembaga MPR dengan rekan-rekan dari Pemuda Muhammadiyah, Kokam, dengan TNI, Polri, serta pimpinan dan tokoh Islam,” kata Hidayat.
Sesungguhnya, menurut Hidayat yang hadir mengenakan baret merah ini, melalui titik-titik temu seperti ini bisa mempermudah kita untuk menjaga keberlangsungan kedaulatan kemerdekaan Indonesia. Menjaga kelangsungan umat Islam yang punya peran sejarah untuk Indonesia.
“Kemerdekaan Indonesia, kata Hidayat, tetap terjaga, tidak lepas dari kerja sama antara para ulama, para pemuda Islam, para santri dan Tentara Nasional Indonesia. Hidayat mengulangi lagi ucapan Panglima TNI yang mengatakan, itulah fakta sejarah.
“Indonesia merdeka dan tetap ada karena kebersamaan yang tak lepas dari para pecinta negeri ini dan TNI, serta Polri dan umat Islam, berikut para ulama dan pemudanya,” ungkap politisi PKS asal Klaten, Jawa Tengah ini.
Makna lain dari apel akbar ini, ujar Hidayat, hari ini, Jum’at, kita akan menyambut kembali hadirnya bulan Ramadhan. Bagi kita bangsa Indonesia, apalagi umat Islam, kata Hidayat, Ramadhan bukan bulan biasa.
“Bagi kita Ramadhan adalah bulan yang sangat luar biasa. Bulan yang merupakan penghulu dari bulan-bulan yang ada,” terangnya.
“Bulan yang mengantarkan kita menjadi manusia yang bertakwa, manusia yang memberi manfaat seluas-luasnya. Bulan puasa ini pula dipilih oleh para founding fathers dan founding mothers untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Itu terjadi di bulan Ramadhan, hari Jum’at, jam 10.00 pagi. Sekarang Ramadhan akan hadir kembali,” katanya.
Karena itu, menurutnya, adalah wajar jika kita menghadirkan kembali ingatan sejarah kita bahwa Indonesia ini dipikirkan oleh founding fathers dan founding mothers untuk menjadi negara yang diberkahi, dan tidak menjadi bangsa yang lemah.
Apel Akbar yang diikuti oleh 10 ribu pasukan Kokam ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak yang bertindak sebagai Inspektur Apel Akbar Nasional.
Sumber: Tribunnews