MUI Sumbar: ‘Sambut Ramadhan dengan Suka Cita, bukan dengan Langgar Syariat Islam’
PADANG (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar), Buya Gusrizal Gazahar, meminta kaum Muslimin menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita, tetapi jangan malah sampai melanggar syariat Islam dalam mengekspresikannya.
Ia mencontohkan tradisi ‘balimau’ dalam menyambut Ramadhan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Tradisi balimau itu bukan bagian dari syariat ataupun tata cara menyambut Ramadhan,” kata Gusrizal Gazhar di Padang, Jumat (27/5).
“Apalagi dengan mandi-mandi dan membuka aurat. Ini tidak sesuai adat ataupun syara’, malah berdampak negatif, terutama bagi generasi muda,” jelasnya.
Ia menegaskan, menyambut Ramadhan itu ialah dengan memperbanyak amalan-amalan seperti puasa di bulan Sya’ban serta memperbaiki iman pada Allah dan Rasul.
Ia mengimbau masyarakat meramaikan masjid serta majelis-majelis menjelang Ramadhan.
Masyarakat juga perlu menambah wawasan mereka, baik itu terkait tata cara puasa ataupun memaksimalkan amal ibadah lainnya dalam Ramadhan.
“Hendaknya kan ada perbaikan moral ke depannya. Jadi hindarilah menyambut Ramadhan dengan maksiat atau hal-hal yang tidak dianjurkan,” tambahnya.
Selain itu, ia menyebutkan jangan sampai pemerintah setempat hanya memikirkan potensi bisnis dan pariwisata saja menjelang Ramadhan sehingga banyak pembiaran tradisi yang bertolak belakang dengan syariat Islam seperti tradisi ‘balimau’ itu.
Warga Padang Ad (23) mengemukakan masih banyak masyarakat setempat yang memiliki pola pikir menyambut Ramadhan dengan tradisi ‘balimau’.
“Ini sudah sebagai suatu kebiasaan sehingga perlu imbauan serius dari pemerintah kota dan jika tetap terjadi harusnya ada peringatan terkait adat dan syara’,” ujarnya.
Sumber: Antara