Anies Baswedan Ajak Ahok Gunakan Cara dan Kata yang Patut

anies-baswedan-dan-sandiaga-uno-pasangan-bakal-cagub-dki
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, pasangan bakal cagub DKI 2017

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Bakal cagub DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku terusik dengan pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini tengah menuai protes terkait dugaan pelecehannya terhadap Al-Qur’an, khususnya surat Al Maidah ayat 51.

“Hari-hari ini ketenteraman terganggu, kenyamanan terusik dan kemarahan tersulut oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta,” kata Anies dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (8/10).

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Ahok, dalam sebuah acara resmi pemerintah daerah dengan merujuk pada ayat suci Al-Qur’an sangatlah tidak perlu, tidak relevan dan tidak tepat.

“Karena itu jangan justru menyalahkan orang banyak yang merasa tersinggung, namun introspeksi diri adalah langkah yang lebih bijak dan dewasa,” ujar Anies.

Ia mengajak Ahok untuk menggunakan cara dan kata yang patut, serta rasa hormat jika menyebut sesuatu yang dipandang sebagai suci oleh siapa pun. Bangsa ini bhineka, maka, ujar Anies, hormatilah kebhinekaan itu.

Anies mengatakan, di negeri ini tak terhingga banyaknya orang yang berkomitmen dan bekerja untuk menjaga suasana damai dan saling menghormati. Bukan pekerjaan yang ringan. Mereka semua itu menjaga suasana negeri ini agar terbebas dari sentimen negatif terkait SARA dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

“Kamipun memiliki komitmen itu, apalagi dalam kampanye Pilkada ini,” terangnya.

Komitmen dan ikhtiar menjaga kedamaian serta mengeratkan tenun kebangsaan itu harus bersama-sama. “Semua itu tidak bisa dikerjakan hanya oleh sebagian kita, sementara ada pihak menganggap sepele, apalagi tak sensitif tentang pentingnya menghormati,” ujar mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

“Menjaga tenun kebhinekaan jadi berat, sulit dan rumit jika ada pihak yang terus menerus mengancam dengan pernyataan-pernyataan tak sensitif dan tak menghormati. Ikhtiar banyak orang yang berusaha merawat kedamaian itu, dicederai oleh ucapan tak sensitif dan tindakan tak patut,” sesalnya.

Dan, ia menambahkan, jika ada pihak-pihak yang merasa perlu untuk menuntut secara hukum atas pernyataan tersebut, maka itu harus dipandang sebagai suatu yang wajar ditempuh dalam sebuah negara hukum seperti Indonesia. Kata dan perbuatan bisa memiliki konsekuensi hukum. Anies minta kita menghormatinya.

“Maka sekali lagi, mari jaga komitmen menjadikan Pilkada DKI Jakarta ini sebagai pesta demokrasi dan festival gagasan yang penuh dengan kesejukan dan keceriaan. Mari kita semua menjaga keeratan tenun kebangsaan kita,” pungkasnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga