Hadir di Pemakaman Shimon Peres, Mahmoud Abbas Tuai Kecaman Hamas dan Kemarahan Rakyat Palestina
SALAM-ONLINE: Anggota Parlemen Palestina mengecam keras kehadiran Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas di pemakaman salah satu gembong penjajah Zionis “Israel”, Shimon Peres, Quds Press melaporkan Sabtu (1/9), sebagaimana dilansir Middleeastmonitor.
Anggota parlemen, Mosheer Al Masri, dari Hamas, mencatat hadirnya Abbas dalam pemakaman mantan presiden dan perdana menteri penjajah itu menimbulkan kemarahan besar rakyat Palestina karena Peres memiliki “sejarah yang dilumuri darah rakyat Palestina”.
“Abbas lebih memilih berpartisipasi (menghadiri) pemakaman Peres daripada hadir dalam pemakaman ajudannya, Nimer Hammad. Ia lebih suka untuk berpartisipasi dalam pemakaman penjahat perang, pembunuh anak, ‘ayah’ dari program senjata nuklir ‘Israel’ dan pemimpin salah satu geng Zionis,” sesalnya.
“Ini adalah dosa besar dan penghinaan terhadap rakyat Palestina serta para syuhada Palestina yang dibunuh oleh Peres,” lanjutnya.
Mengapa Abbas melakukan ini, menurut Al Masri, ini adalah bentuk sanjungan politik terhadap “Israel”. Abbas, kata Al Masri, mencari dukungan penjajah “Israel” dalam gelombang lokal, regional dan internasional yang berusaha menggulingkan dia.
“Abbas gagal menjadi presiden untuk rakyat Palestina, gagal mempertahankan kesatuan bangsa dan bahkan gagal mempertahankan kesatuan di dalam Fatah. Karena itu, ia memiliki masa lalu tanggal kadaluwarsa dan sedang mencoba untuk memperpanjang kehidupan politiknya dengan menyanjung ‘Israel’,” ungkapnya.
Abbas mengambil bagian dalam upacara pemakaman Peres meskipun mendapat kritikan luas dari rakyat Palestina. Bahkan para pemimpin Fatah dan komandan kemananan senior otoritas palestina pun turut mengritiknya.
Salah seorang gembong Zionis yang juga mantan presiden dan perdana menteri penjajah “Israel”, Shimon Peres, meninggal pada Rabu (28/9) dalam usia 93 tahun. Pemakamannya pada Jumat (30/9) lalu dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Pemimpin Negeri yang dijajah “Israel”, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, yang kehadirannya mendapat kecaman dan kemarahan dari rakyatnya sendiri. (EZ/salam-online)
Sumber: Middleeastmonitor