Soal Dugaan Penistaan Ahok atas Islam, Yusril: “Warga Ingin Dengar Pandangan Dua Cagub Muslim”

yusril-ihza-mahendra-1
Prof Dr Yusril Ihza Mahendra

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diduga telah menistakan Islam dengan mengatakan Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 59 berisi “kebohongan” dan “pembodohan” terhadap kaum Muslimin yang menjadi pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta Februari 2017 mendatang.

Untuk itu, pakar Hukum Tata Negara yang juga sosok yang semula diharapkan kalangan Islam sebagai kandidat cagub DKI Jakarta, Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, meminta dua pasangan Cagub Muslim Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan, agar tidak tinggal diam atas penistaan tersebut.

“Banyak wartawan menghubungi saya menanyakan pandangan saya atas dugaan tindak pidana penistaan agama tersebut, namun saya tidak bereaksi. Saya malah balik bertanya mengapa kalian tidak bertanya kepada Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan, dua cagub yang diklaim sebagai Cagub Muslim untuk menantang cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada 2017,” kata Yusril kepada salam-online, Jumat (7/10), saat dimintai tanggapannya terkait dugaan penistaan Ahok terhadap Al-Qur’an.

Ia mengatakan sebagian warga Jakarta ingin sekali mendengar pandangan kedua Cagub Muslim tersebut, jika dihadapkan dengan dugaan penistaan terhadap Islam yang merupakan agama sah dan dianut oleh mayoritas warga Jakarta.

“Saya juga ingin mendengar apa pandangan kedua Cagub Muslim itu terhadap Islam dan kehidupan beragama pada umumnya,” ungkapnya.

Tanpa adanya kejelasan pandangan dan sikap, menurut mantan Menkumham ini, adalah sia-sia saja sebagian Ulama dan Habaib sibuk-sibuk “Mencari Calon Gubernur Muslim” untuk Jakarta.

Baca Juga

“Umat Islam Jakarta tentu berharap, Gubernur Muslim yang nantinya diharapkan mampu menggantikan petahana adalah seseorang yang menunjukkan apresiasi dan penghormatan yang tinggi kepada Islam dan juga kepada agama-agama lainnya,” tegas mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan ini.

Sayangnya, hingga hari ini ia belum mendengar apa pandangan Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan mengenai Islam dalam perumusan kebijakan umum untuk Jakarta. Dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, seyogianya mendapat tanggapan dari kedua penantangnya.

“Bukankah keduanya adalah calon Gubernur DKI yang diharapkan akan membawa angin sejuk dan membawa ketentraman bagi warga Muslim Jakarta, bukan hiruk pikuk kegaduhan sebagaimana dilakukan petahana?” tanyanya.

Apapun tanggapan yang diberikan Agus dan Anies, kata mantan Mensesneg ini, setidaknya akan menjadi gambaran umum bagi pemilih tentang bagaimana visi keIslaman mereka dalam mengelola Jakarta ke depan. Keduanya jangan diam dan menyerahkan “perlawanan” terhadap apa yang dilakukan Gubernur DKI lagi-lagi kepada Ulama, Habaib, kaum cendikiawan dan aktivis ormas Islam, sehingga terkesan kedua Cagub Muslim ini tinggal memetik hasilnya saja tanpa mengeluarkan keringat setitik pun.

“Pemimpin harus berjuang membela aspirasi dan kepentingan para pendukungnya. Bukan sebaliknya, pendukung disuruh berjuang habis-habisan, sementara sang pemimpin tinggal menikmati hasilnya tanpa berbuat apapun juga,” tutup pengacara yang dikenal selalu memenangkan sejumlah perkara ini. (EZ/salam-online)

Baca Juga