
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aktivis muda Muhammadiyah yang juga Presidium Aliansi Tarik Mandat, Beni Pramula, berkunjung bersama Rachmawati Soekarnoputri ke kediaman Habib Rizieq Syihab di Markas Syariah Front Pembela Islam (FPI), Senin (31/10).
Kunjungan tersebut dalam rangka membahas rencana ‘Aksi Bela Islam II’ pada 4 November untuk menuntut tangkap Ahok dalam kasus dugaan penistaan terhadap Islam.
Beni Pramula yang ditemui di tempat terpisah mengatakan, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) muncul dengan pernyataan yang kontroversial. Pernyataan yang menyeretnya dalam kasus dugaan penistaan agama.
Menurut mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini, apa yang ditunjukkan Ahok secara tidak langsung menjadi puncak dari berbagai kebijakannya selama ini.
“Meski sentimen anti Ahok di Jakarta bukan hanya dipicu oleh kasus Penistaan Agama, namun kasus itu kini menjadi puncak gunung es atas kebijakan pemerintah DKI yang selama 4 tahun terakhir tak henti melakukan penggusuran dengan kekerasan,” ujar Presiden Pemuda Asia Afrika ini.
Ia mengungkapkan, ratusan ribu umat Islam dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia akan mengikuti Aksi Bela Islam Jilid II. Massa akan mengepung istana Negara tanggal 4 ini untuk mendesak agar Ahok diadili sebagaimana UU dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Menurut Beni, jika istana tidak segera memerintahkan kepolisian untuk memeriksa, menangkap dan mengadili Ahok, maka dikhawatirkan kemarahan rakyat akan semakin meluas. Ini bisa berbuntut massa mengarah ke DPR/MPR RI untuk mendesak Sidang Istimewa: ‘memakzulkan Jokowi’.
“Sikap penegak hukum yang yang tidak responsif membuatnya menjadi bola salju yang terus membesar. Saya akan turun bersama ratusan ribu umat Islam serta ribuan pemuda dan mahasiswa yang bergabung dengan para ulama tanggal 4 nanti dengan tekad dan perjuangan yang sama,” tegas Beni.
Sementara Rachmawati Soekarnoputri menegaskan, “Di rumah Habib Rizieq saya banyak bicara. Alhamdulillah saya dan Habib bersama beberapa ulama dan tokoh muda tadi bicara panjang lebar persiapan teknis aksi tanggal 4. Intinya saya mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia dan sepakat dengan gerakan Pengawal Fatwa MUI dimana ratusan ribu masyarakat akan mendesak proses hukum kasus dugaan penistaan agama. Kami juga bicara soal visi dan misi kebangsaan.” (EZ/salam-online)