JAKARTA (SALAM-ONLINE): Menyikapi adanya tuduhan yang ditujukan kepada Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) bahwa aksi GNPF-MUI ditunggangi partai politik, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga, Prof Hj. Amani Lubis ikut angkat bicara.
Prof Amani mengaku mengetahui GNPF-MUI sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai politik atau apapun itu.
“Saya tahu betul GNPF-MUI ini tidak ada campur tangan dari partai politik, itu semua dari umat, umat Islam sangat peduli akan itu, tidak ada ditunggangi partai politik,” jelas Prof Amani kepada salam-online.com, di Kantor MUI pusat, Senin (7/11).
Adapun anggota partai politik yang ikut melakukan aksi damai bela Islam II, menurut Amani, itu hal yang wajar. “Kalau ada perwakilan rakyat yang ikut demo ya itu wajar, ini hanya kepentingan agamanya yang dihina, bukan kepentingan politik,” tuturnya.
Prof Amani juga mengungkapkan rasa syukurnya melihat persatuan umat Islam ketika Aksi Damai Bela Islam dilakukan dengan tertib dan damai.
“Kita bersyukur sebagai umat Islam, karena Aksi Bela Islam II berjalan lancar, semua kalangan bersatu melakukan unjuk rasa untuk membela membela agama Allah yang telah dinistakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok,” katanya.
Mantan Bendahara MUI Pusat ini juga menyebutkan pemicu dari Aksi Damai Bela Islam II ini adalah keterlambatan dalam memproses hukum penistaan agama tersebut.
“Kita sudah tahu bahwa adanya keterlambatan dalam menegakkan hukum atas penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI, dan ini sebenarnya tidak boleh dijadikan alasan,” tegas Amani. (EZ/salam-online)