Presiden Jokowi Diminta Ultimatum Keras Ahok Agar Jaga Mulutnya

fahira-idris-6
Fahira Idris

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Senator Jakarta Fahira Idris meminta agar Presiden Joko Widodo menegur tersangka Penistaan Agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut dalam laman ABC bahwa peserta aksi damai 4 November dibayar Rp 500.000.

“Kalau mau kondisi bangsa ini tenang, Presiden harus menegur keras dan mengultimatum Saudara Basuki agar menjaga mulutnya,” kata Fahira Idris dalam rilis yang diterima JITU Islamic News Agency (INA), Jumat (18/11/2016).

Anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta itu menilai, apa yang diucapkan Ahok kembali memperkeruh suasana dan tidak menghormati Presiden yang belakangan ini berupaya menemui berbagai pihak paska aksi 4 November.

“Ini jadinya kalau merasa dirinya bukan bagian dari masalah, jadi rasa sensitivitasnya tipis. Merasa benar, yang lain salah. Hormatilah Presiden yang telah membangun komunikasi dengan berbagai pihak. Nggak susah kok caranya, Pak Basuki jangan bicara yang dia sendiri tidak tahu kebenarannya,” pungkas Wakil Ketua Komite III DPD ini.

Baca Juga

Sebelumnya, tersangka Penistaan Agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam wawancaranya dengan media luar negeri, ABC, menuding umat Islam yang ikut aksi damai 411 merupakan dari “garis keras” dan dibayar Rp 500.000. Namun Ahok sendiri tak dapat menunjukkan siapa yang membayar peserta aksi itu.

Atas tudingannya, beberapa elemen masyarakat melaporkannya ke pihak berwenang atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.

Reporter: Rizki Lesus/JITU Islamic News Agency

Baca Juga