Rezim Asad Jatuhkan Bom di Seluruh Wilayah Revolusi, Perang Suriah di Hama Berhenti Sejenak
SALAM-ONLINE: Seorang dokter dan seorang pria terluka parah yang akhirnya meregang nyawa pada Sabtu (25/3) setelah pesawat-pesawat tempur rezim Basyar Asad menjatuhkan bom barel berklorin (gas beracun) pada sebuah rumah sakit di Latamaneh, Provinsi Hama, demikian laporan aktivis setempat seperti dilansir Zaman al-Wasl, Ahad (26/3).
“Rumah sakit sudah tak bisa memberikan pelayanan sekarang,” kata Direktorat Kesehatan Hama dalam pernyataannya karena rumah sakit tersebut terkena serangan gas beracun. Kasus sesak napas dilaporkan terjadi akibat kurangnya peralatan medis.
Lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, serangan dilancarkan pasukan rezim dan milisi Syiah dengan tujuan untuk menghentikan gerak perjuangan kelompok oposisi yang berhasil menguasai Kota Hama.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa hari yang lalu kelompok pejuang Suriah itu berhasil mengambil alih lebih dari selusin kota dan desa, beberapa kilometer dari pangkalan udara militer rezim.
Namun, diperoleh kabar dari lapangan, perang di Hama berhenti (jeda) sejenak karena rezim yang didukung Rusia dan Iran melancarkan pengeboman masif di seluruh wilayah revolusi. Tercatat, rezim melancarkan 200 serangan bom beracun pada Sabtu lalu.
Selama lebih dari lima tahun, rezim Asad tak pernah berhenti menggunakan senjata kimia. Sebagian besar serangan udara rezim Asad menghantam kawasan sipil dan pusat kesehatan.
Sebuah kelompok advokasi medis mengatakan lebih dari 100 rumah sakit di Suriah diserang rezim Suriah dan Rusia sejak tahun lalu.
Laporan 90 halaman yang dirilis International Union of Medical Care and Relief Organizations (UOSSM), Sabtu (25/3), juga mengutuk sebuah “kelangkaan mengkhawatirkan” pada perawatan medis di Suriah.
Laporan itu mengatakan setidaknya 107 rumah sakit di tujuh wilayah yang masuk ke dalam survei pada Desember tahun lalu, terkena serangan udara. (EZ/salam-online)
Sumber: Zaman al Wasl