Amnesty: Syiah Houthi Rekrut Anak-anak untuk Berperang tanpa Sepengetahuan Orangtua Mereka

SALAM-ONLINE: Pemberontak Syiah Houthi di Yaman merekrut para pemuda berusia 15 tahun yang diperoleh melalui sekolah-sekolah agama untuk dilibatkan ke dalam peperangan tanpa sepengetahuan orang tua mereka, kata Amnesty International, sebagaimana dilansir The New Arab, Selasa (28/2).

Kelompok hak asasi manusia menggambarkannya sebagai sebuah tindakan”mengerikan”. Laporan misalnya menyebutkan praktik Syiah Houthi dalam merekrut anggota keluarga. Ada empat anak laki-laki, berusia 15 sampai 17 tahun, yang direkrut.

Wakil Direktur Amnesty International di Beirut, Samah Hadid, menyerukan kepada pemberontak Houthi untuk menghentikan perekrutan tersebut dan melepaskan anak-anak tersebut.

“Ini adalah pelanggaran memalukan dan keterlaluan di mata hukum internasional,” kata Hadid.

“Ini mengerikan, pasukan Houthi mengambil anak-anak dari orang tua dan rumah mereka, masa kecil mereka direnggut untuk menempatkan mereka di garis api, di mana mereka bisa mati,” ujar Hadid.

Ia mendesak Syiah Houthi agar segera mengakhiri segala bentuk perekrutan anak-anak untuk dilibatkan dalam perang dan melepaskan mereka yang telah direkrut.

Baca Juga

“Masyarakat internasional harus mendukung rehabilitasi dan reintegrasi anak didemobilisasi ke masyarakat,” tambahnya.

Pada Juni tahun lalu, Saudi Arabia menyelamatkan 54 tahanan anak yang ditangkap Houthi selama bentrokan dengan pemerintah Yaman.

Seperti diketahui, pada Maret 2015, koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye militer untuk membantu pemerintah yang diakui secara internasional mendapatkan kembali wilayahnya setelah direbut oleh pemberontak Houthi.

Angka menunjukkan lebih dari 10.000 orang—setengah dari warga sipil telah tewas sejak intervensi ini. Sedangkan 3 juta lebih dipaksa mengungsi. (EZ/salam-online)

Sumber: https://www.alaraby.co.uk/english/news/2017/2/28/yemen-rebels-recruiting-child-soldiers-says-amnesty

Baca Juga